Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, Waduk Seluas 65 Hektare Ini Kering Kerontang hingga Dasarnya Terlihat

Kompas.com - 06/09/2019, 12:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


CIREBON, KOMPAS.com – Waduk Setu Sedong di Desa Kawarngwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kering kerontang, Jumat (6/9/2019).

Tempat penampung air seluas 65 hektare dengan kapasistas daya tampung 1.990.100 m3, tak lagi memiliki air hingga bagian dasar. Hanya tampak hamparan luas dengan tanah retak-retak.

Ade Pupung (29), petugas Waduk Setu Sedong menyebut, kondisi waduk yang kering kerontang ini mulai terjadi pada Juli lalu. Air terus berkurang dan menyusut hingga tidak ada air sama sekali seperti ini.

“Ya seperti ini kondisinya, keringnya sampai bagian dasar. 2015 pernah mengalami seperti ini,” kata Ade kepada Kompas.com.

Baca juga: Warga Terdampak Waduk Jatigede Sumedang Ancam Blokade Jalan Nasional dan Bawa Lebih Banyak Massa

Kondisi ini lebih parah dibanding Agustus–September tahun lalu yang masih terdapat air meski sedikit.

Akibat kondisi ini, delapan desa di dua kecamatan tidak teraliri air sama sekali.

Delapan desa itu antara lain Sedong Kidul, Sedong Lor, Karangwuni, dan Panongan di Kecamatan Sedong.

Empat desa lainnya, Susukan, Kaligawe Kulon, Kaligwae Wetan, dan Karangmangu di Kecamatan Susukan Lebak.

Sekitar 629 hektare area persawahan di desa tersebut tentu tidak mendapatkan air. Para petani tidak dapat melakukan masa tanam ketiga karena air tidak ada.

Tak hanya sawah, sumur di sebagian rumah warga pun turut terdampak kekeringan.

Ade Pupung (29), petugas Setu Sedong menunjukan kondisi waduk yang mengalami kekeringan parah. Tidak ada air yang tersisa hingga dasar permukaan waduk retak-retak.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Ade Pupung (29), petugas Setu Sedong menunjukan kondisi waduk yang mengalami kekeringan parah. Tidak ada air yang tersisa hingga dasar permukaan waduk retak-retak.

Pupung yang sudah tujuh tahun menjadi petugas di Setu Sedong menyampaikan petugas sudah sejak awal menginformasikan kepada warga terkait potensi kekeringan.

Ini dilakukan agar para warga, terutama petani memahami kondisi alam yang sedang terjadi seperti saat ini.

Baca juga: Ridwan Kamil Akan Bangun Masjid dan Hotel Terapung di Waduk Jatiluhur

Rumiah (50), warga yang tinggal tak jauh dari waduk Setu Sedong terkena dampaknya. Sumur di rumahnya sudah tidak mengeluarkan air sejak dua hingga tiga bulan lalu.

Saat waduk sedang banyak airnya, sumur dia pun memiliki banyak air.

“Sebelum Idul Adha kemarin (Agustus) juga sudah tidak ada air. Saya sudah ambil air ke sekitar pasar Sedong,” kata Rumiah.

Aktivitas ini dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan air sebanyak delapan orang yang tinggal di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com