Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Buaya Berkeliaran di Wilayah Calon Ibu Kota Negara

Kompas.com - 03/09/2019, 12:19 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud mengakui masih banyak buaya yang hidup di PPU.

Buaya liar ini hidup sungai-sungai yang ada wilayah yang masuk ke dalam Provinsi Kalimantan Timur itu.

Paling banyak berada di daerah Maridan. Maridan adalah salah satu kelurahan di kecamatan Sepaku, lokasi yang digadang-gadang menjadi ibu kota negara.

"Itu yang banyak (buaya) di daerah operasi PT ITCI Sepaku," ungkap Abdul, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Penajam Paser Utara Jadi Ibu Kota Baru, Bupati Diberi Tepung Tawar

PT ITCI adalah perusahaan HPH yang disebut-sebut milik adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Abdul mengatakan, pihaknya telah memasang plang peringatan tanda bahaya buaya.

"Masyarakat di sana (PPU) sudah tahu lokasi-lokasi yang ada buaya," kata Abdul.

Tak hanya PPU, hampir semua sungai yang ada di Kaltim hidup buaya. Hal ini, kata Abdul sudah terjadi cukup lama.

Namun, kadang ada kejadian seperti buaya mengganggu atau pun mengigit masyarakat.

Hingga saat ini belum ada penakaran Buaya di PPU. Buaya-buaya masih hidup liar di sungai-sungai.

 

"Jadi kita berteman saja, selama kita tidak ganggu enggak ada masalah. Tapi perlu hati-hati. Kita perlu waspada. Di sisi lain kita juga perlu melestarikan ekosistem alam dan satwanya," jelasnya.

Baca juga: Sejuta ASN Akan Pindah ke Penajam Paser Utara, Pemkab Pastikan Tidak Ada Penggusuran

Selain di Kelurahan Maridan, lokasi lain yang juga hidup buaya yakni di Pulau Balang di Kabupaten PPU.

Presiden Jokowi menunjuk Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanagara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta.

Pemerintah pusat dan daerah tengah merampungkan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com