Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tragedi KM 91 Tol Purbaleunyi | Saat Legenda Bola Halau Perusuh

Kompas.com - 03/09/2019, 06:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Yafet Sibi, legenda hidup Persipura yang aktif bermain pada era 70-an, menceritakan saat kejadian ia berdiri di Tugu Marthen Indey.

Jaraknya sekitar 50 meter dari SPBU Nagoya dan merupakan persimpangan menuju Jalan irian dan Jalan Koti.

Massa saat itu berada di beberapa ratus meter di depannya sudah melakukan perusakan dengan melempari setiap bangunan yang dilewati.

Ketika itu juga ia berpikir untuk melakukan sesuatu guna mengalihkan rute massa.

Caranya, ia menggunakan pakaian masyarakat pegunungan dan mengucapkan yel-yel yang biasa massa lontarkan.

"Dari tiga grup yang datang, saya sudah di Tugu Marthen Indey, saya pakai atribut masyarakat pegunungan untuk saya mengarahkan massa tidak boleh lewat sini (Jalan Irian). Jadi ketiga rombongan massa itu saya arahkan ke sana (Jalan Koti) semua," ujarnya, Minggu (1/9/2019).

Baca berita selengkapnya: Cerita Legenda Persipura dan Manajer Saat Halau Massa yang Hendak Bakar SPBU di Jayapura

4. Kantor Gubernur Papua dijarah saat kerusuhan

Kantor Gubernur Papua yang menjadi tujuan akhir para peserta aksi di Kota Jayapura, Papua, pada 29 Agustus lalu tidak luput dari aksi perusakan dan penjarahan.

Selain itu, Kantor KPU Papua yang berada satu kompleks di Kantor Gubernur Papua, hangus dibakar massa.

Untuk menghitung kerugian, para aparatur sipil negara diminta untuk melakukan inventarisasi.

"Kondisi kantor ada beberapa bagian yang menjadi dampak dari kejadian kemarin, ada beberapa dibongkar, tetapi semua sudah kita laporkan ke gubernur, wagub dan sekda. Beberapa (OPD) sudah mulai melakukan pembersihan," ujar Asisten II Sekda Papua Muhammad Musa'ad, di Jayapura, Senin (2/9/2019).

Baca berita selengkapnya: Saat Kerusuhan di Jayapura, Kantor Gubernur Papua Dijarah, Gedung KPU Dibakar

5. Kontroversi tanaman Kratom

Menurut data dari kantor berita AFP, di Kalimantan Barat saja ekspor tanaman kratom mencapai hingga 400 ton sebulan dengan nilai sekitar 10 juta Dolar AS. Kisaran harga global kratom saat ini sekitar 30 Dolar AS per kilogram. Petani kratom Gusti Prabu (gambar), mengekspor 10 ton tiap bulannya. dok dw.com Menurut data dari kantor berita AFP, di Kalimantan Barat saja ekspor tanaman kratom mencapai hingga 400 ton sebulan dengan nilai sekitar 10 juta Dolar AS. Kisaran harga global kratom saat ini sekitar 30 Dolar AS per kilogram. Petani kratom Gusti Prabu (gambar), mengekspor 10 ton tiap bulannya.

Tanaman Kratom secara tradisional sering digunakan sebagai tanaman obat di Kalimantan dan daratan Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Myanmar.

Di Amerika, daun tanaman sejenis kopi ini sangat populer karena dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit, membuat rileks dan membantu pecandu opium untuk berhenti.

Sayangnya, legalitas kratom saat ini sedang menjadi polemik di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Badan Narkotika Nasional sedang memroses kratom menjadi obat-obatan Golongan I. Lalu, apakah kratom tanaman obat atau obat terlarang?

Baca berita selengkapnya: Kontroversi Kratom, Tanaman Obat Asal Kalimantan yang Akan Dilarang BNN

Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, Dhias Suwandi, Kurnia Tarigan, Farida Farhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com