Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Senjata Milik Perusuh Saat Demo Jayapura | Kasus Video Perkosaan Bocah 10 Tahun

Kompas.com - 01/09/2019, 07:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita terkait fakta baru kerusuhan Papua menjadi sorotan pembaca di Kompas.com pada akhir pekan kemarin.

Jumlah personel keamanan, baik dari TNI dan Polisi di wilayah Papua, terus ditingkatkan agar segera memulihkan situasi dan kondisi di wilayah tersebut.

Sementara itu, sejumlah fakta terkait aset kekayaan tersangka gembong narkoba M Adam di Lapas Cilegon, juga menjadi sorotan.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Polisi amankan sejumlah senjata saat kerusuhan Papua

Senjata-senjata yang digunakan oleh para perusuh yang melakukan aksi di Kota Jayapura pada Kamis (29/08/2019) lalu, Kota Jayapura, Sabtu (31/08/2019)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Senjata-senjata yang digunakan oleh para perusuh yang melakukan aksi di Kota Jayapura pada Kamis (29/08/2019) lalu, Kota Jayapura, Sabtu (31/08/2019)

Polisi terus memburu para provokator dan pelaku kerusuhan di Kota Jayapura, Kamis (29/08/2019) lalu.

Saat ini telah ada 64 orang telah diamankan. Dari para pelaku, diketahui bila mereka membawa beberapa jenis senjata yang digunakan untuk melakukan perusakan dan penjarahan.

Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Toni Harsono menyebut bila senjata tersebut telah dipersiapkan dengan baik.

"Peralatan yang mereka siapkan, ada pisau, katapel yang semua bentuknya sama, kemudian alat besi sama semua dan gagangnya pun seragam, batu, dan yang sebelah kiri adalah hasil jarahan mereka," ujarnya di Jayapura, Sabtu (31/08/2019).

Baca berita selengkapnya: Perusuh Saat Demo Jayapura Membawa Aneka Senjata Tajam, Ini Jenis-Jenisnya

2. Perantau asal Sumbar di Papua dan Papua Barat diminta waspada

Usai kerusuhan di Kota Jayapura, Papua, pada 29 Agustus 2019, pada Sabtu (31/08/2019) pagi aktifitas masyarakat sudah mulai pulih. Pasar tradisional, SPBU mulai beroperasi. Masyarakat, petugas kebersihan hingga Polisi mulai melakukan aksi bersih-bersih di jalananKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Usai kerusuhan di Kota Jayapura, Papua, pada 29 Agustus 2019, pada Sabtu (31/08/2019) pagi aktifitas masyarakat sudah mulai pulih. Pasar tradisional, SPBU mulai beroperasi. Masyarakat, petugas kebersihan hingga Polisi mulai melakukan aksi bersih-bersih di jalanan

Sekitar 5.000 kepala keluarga asal Sumatera Barat yang merantau di Papua dan Papua Barat diminta waspada dari aksi demonstrasi di dua wilayah tersebut.

"Kami minta perantau waspada dan menghindar dari aksi massa yang terjadi," kata Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, Luhur Budianda yang dihubungi Kompas.com, Jumat (30/8/2019).

Menurut Luhur, dari informasi terakhir yang diperolehnya, tidak ada korban nyawa atau harta yang berasal dari perantau Sumbar.
"Alhamdulillah, belum ada laporan korban dari perantau. Semuanya masih baik-baik saja," kata Luhur.

Baca berita selengkapnya: Ribuan Perantau Sumbar di Papua dan Papua Barat Diminta Waspada

3. Heboh aset kekayaan bandar narkoba M Adam

Kekayaan tersangka M Adam, Nara Pidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cilegon yang sempat divonis mati namun dianulir MA menjadi 20 tahun mencapai Rp 12,5 triliun.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Kekayaan tersangka M Adam, Nara Pidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cilegon yang sempat divonis mati namun dianulir MA menjadi 20 tahun mencapai Rp 12,5 triliun.

Tak disangka, aset kekayaan tersangka gembong narkoba M Adam mencapai Rp 12,5 triliun.

Dari pengakuan Adam, kekayaan tersebut didapat dari bisnis haram narkoba yang dilakukannya sejak tahun 2000.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Brigjen Pol Bahagia Dachi menjelaskan, aset kekayaan Adam tersebut terdiri dari mobil mewah, kapal, rumah mewah, tanah hingga emas.

Seperti diketahui, narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cilegon yang sempat divonis mati namun dianulir MA menjadi 20 tahun

Baca berita selengkapnya: Heboh Bandar Narkoba Punya Aset Rp 12,5 Triliun, Lolos Vonis Mati hingga Ikhlas Harta Disita

4. Polisi: Video perkosaan anak di Bogor jangan diviralkan 

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Kapolres Bogor, AKBP AM Dicky meminta video seorang anak yang menjadi korban pemerkosaan oleh pria tak dikenal, tidak divilakan.

Alasannya, video viral itu membuat korban mengalami depresi dan saat ini masih dalam keadaan belum stabil sehingga butuh penguatan.

 "Jadi saya tegaskan jangan ada lagi yang menyebarkan video terkait korban, karena ini akan membuat viktimisasi hingga korban (depresi) berkelanjutan karena identitasnya terbuka dan ini tentunya juga pengaruhi psikologis bukan saja anak tapi terhadap keluarga," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Minta Video Bocah 10 Tahun Korban Pencabulan di Bogor Tidak Diviralkan

5. Sosok Tri Susanti di balik kerusuhan di asrama mahasiswa Papua

Tri Susanti (tengah) ditemani kuasa hukumnya di Mapolda Jatim. KOMPAS.com/A. FAIZAL Tri Susanti (tengah) ditemani kuasa hukumnya di Mapolda Jatim.

Tri Susanti, sudah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kerusuhan massa di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Sabtu (17/8/2019).

Perempuan asal Surabaya itu diduga menyebar secara aktif informasi berisi ujaran kebencian yang memicu aksi kekerasan di asrama.

Tak hanya itu, kerusuhan di asrama tersebut diduga memicu aksi massa di Papua dan Papua Barat.

Polisi pun sudah menetapkan Mak Susi, panggilan akrab Tri Susanti, menjadi tersangka pada hari Rabu (28/8/2019).

Dikutip dari KompasTV, Tri sempat menjadi salah satu saksi BPN Prabowo-Sandiaga di Mahkamah Konstitusi.

Baca berita selengkapnya: Ini Fakta Tri Susanti, Tersangka Kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua

Sumber: KOMPAS.com (Michael Hangga Wismabrata, Acep Nazmudin, Perdana Putra, Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com