AMBON, KOMPAS.com - Pencarian terhadap kapal kargo MV Nur Allya yang dilaporkan hilang di perairan Maluku Utara hingga kini masih terus dilakukan.
Tim SAR gabungan hingga Rabu (28/8/2019) terus terus menyisir perairan laut Obi, Maluku Utara untuk mencari kapal yang sedang mengangkut nikel dan juga 25 orang ABK kapal tersebut.
Selain di perairan Maluku Utara, pencarian juga masih dilakukan oleh tim SAR di peraiaran Pulau Buru, Maluku.
Kepala Basarnas Maluku Utara, Muhamad Arafa mengatakan meski telah menyisir perairan Pulau Obi, Maluku Utara namun hingga kini tim SAR belum juga mendeteksi di mana keberadaan kapal tersebut berada.
“Sampai saat ini masih nihil. Tim dari Basarnas juga menggunakan alat pendeteksi canggih tapi kita tidak bisa mendeteksi dimana kapal itu, jadi kontak dengan kapal masih putus total,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Sehari sebelumnya, pencarian kapal dengan ukuran sangat besar itu juga dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang Jenis Casena milik perusahan penerbangan Susi Air melalui pemantauan udara, namun upaya tersebut tidak juga membuahkan hasil.
Menurut Arafa, sampai saat ini pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab hingga kapal tersebut hilang kontak dan akhirnya hilang.
Sebab sampai saat ini seluruh sistem komunikasi di kapal tersebut baik GPS Tracing, radio komunikasi dan juga telepon satelit tidak lagi berfungsi.
Baca juga: Fakta Baru Pembantaian KM Mina Sejati, Diduga Dendam hingga Sempat Beri Bekal