Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kepulauan Aru, Kibarkan Bendera Merah Putih di Tiang Listrik

Kompas.com - 19/08/2019, 06:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Perayaan HUT ke-74 RI pada 17 Agustus 2019, berlangsung dengan penuh rasa suka cita dan kegembiraan di berbagai pelosok Tanah Air.

Telah menjadi sebuah kelaziman, warga di seluruh Tanah Air menggelar berbagai kegiatan baik berupa upacara atau perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa.

Hal yang sama juga dilakukan warga di Desa Benjina, Kepulauan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (17/8/2019).

Bedanya, setelah upacara dilakukan, warga dan para pelajar kemudian menggelar aksi protes dengan cara yang terbilang unik.

Aksi protes warga itu dilakukan dengan cara memasang bendera di tiang listrik di desa tersebut.

Setelah itu, para siswa yang sebelumnya mengikuti upacara, kembali memberikan penghormatan layaknya seperti yang dilakukan saat upacara.

Listu Kubela, salah satu warga setempat mengatakan, pemasangan Bendera Merah Putih di atas tiang listrik merupakan bentuk protes dari warga Aru Tengah kepada pemerintah.

Warga menyampaikan protes atas masalah kemiskinan dan keterbelakangan yang dihadapi wilayah tersebut selama ini.

“Warga memasang bendera di tiang listrik, itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah,”kata Listu kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Baca juga: Cerita Penjual Bendera, dari Garut ke Maumere hingga Meraup Rp 6 Juta Sehari

Tidak ada penerangan

Meski Kecamatan Aru Tengah menjadi salah satu kecamatan tertua di Kepulaua Aru, hingga kini warga di wilayah itu belum juga dapat menikmati layanan listrik.

Menurut Listu, untuk mendapatkan kebutuhan penerangan listrik, warga terpaksa mengeluarkan biaya sendiri untuk membeli mesin genset dengan harga yang mahal.

Itupun tidak cukup untuk menerangi rumah-rumah mereka selama sehari penuh.

Sementara, warga yang tidak punya uang terpaksa hidup dalam kegelapan.

Dia mengaku heran, karena meski dipasang infrastruktur listrik di wilayah itu sejak lama, namun warga tidak pernah mendapatkan penerangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com