Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kepulauan Aru, Kibarkan Bendera Merah Putih di Tiang Listrik

Kompas.com - 19/08/2019, 06:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

“Pohon listrik dan kabelnya sudah dibangun sejak lama. Tapi operasinya tidak pernah jalan. Jadi untuk kebutuhan penerangan, warga membeli genset,” ujar Listu.

Menurut dia, semua kecamatan di Kepulauan Aru sudah teraliri listrik.

Namun, tidak dengan Kecamatan Aru Tengah yang menjadi kecamatan tertua di Kabupaten Kepulauan Aru.

Ironisnya, hingga kini tidak ada langkah dari pemerintah dan juga pihak berwenang untuk mengatasi masalah tersebut.

“Jadi, karena kecewa, warga melakukan aksi protes seperti itu,” ujar Listu.

Belum merdeka

Salah satu tokoh pemuda Kepulauan Aru, Callin Lepuy mengatakan, aksi pengibaran Bendera Merah Putih di atas tiang listrik di Kecamatan Aru Tengah merupakan bentuk protes atas ketidakadilan yang dirasakan selama ini.

Dia mengatakan, meski sudah 74 tahun Indonesia merdeka, warga di Kecamatan Aru Tengah hingga kini belum juga bisa menikmati penerangan di rumah-rumah mereka.

“Aksi protes ini dilakukan lantaran warga belum merasakan kemerdekaan di hari kemerdekaan,” kata Lepuy saat dihubungi.

Dia mengatakan, layanan kelistrikan telah menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia modern.

Namun, sayangnya hingga kini kebutuhan dasar tersebut belum juga bisa dinikmati oleh warga di wilayah tersebut.

Menurut dia, setiap tahun pada 17 Agustus, semua masyarakat Kepulauan Aru, khusuanya Benjina melaksanakan upacara sebagai simbol kemerdekaan.

Tetapi, menurut Lepuy, kemerdekaan itu dirasakan dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.

“Kita sudah 74 tahun merdeka, tapi rasanya itu hanya merdeka secara simbol dan tidak merdeka secara substantif, karena banyak kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang belum dapat dipenuhi negara,” ujar Lepuy.

Menurut dia, salah satu kebijakan Nawacita Presiden Joko Widodo adalah membangun dari wilayah pinggirian. Adapun, Aru adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste di bagian selatan, dan Papua Nugini di bagian timur.

“Sebagai bentuk protes kepada negara dan pemerintah, maka pada 17 Agustus kemarin, kita mengajak masyarakat Benjina pasang Bendera Merah Putih di tiang listrik. Ini sebagai sebuah pesan moral kepada pemerintah bahwa masyarakat Aru Tengah belum merdeka, karena masih hidup dalam kegelapan,”ungkap Lepuy.

Baca juga: Cerita Tanggal Tua di Kantin Jatinangor, Sembunyikan Lauk hingga Lupa Bayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com