Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang 17 Agustus: Sepenggal Cinta Soekarno di Bengkulu...

Kompas.com - 16/08/2019, 11:10 WIB
Rachmawati

Editor

Singkat cerita, Bung Karno pun menaruh hati pada Fatmawati dan akhirnya menikahi Fatmawati.

Dari pernikahan itu Bung Karno dikaruniai 2 putra dan 3 putri, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Fatmawati adalah Ibu Negara Indonesia yang pertama sejak tahun 1954 hungga tahun 1967.

Beliau dikenal jasanya menjahit Bendera Pusaka Sang Merah Putih yang dikibarkan saat upacara Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustu 1945.

Baca juga: Mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

 

Rumah panggung Fatimah

Fatmawati memiliki nama kecil Fatimah. Dia adalah putri pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah yang tinggal di rumah panggung kayu tidak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu.

Dilansir dari Kompas.com, rumah tersebut dibangun pada tahun 1920. Dengan ukuran 9 x 10 meter, rumah tersebut berbentuk panggung khas rumah Bengkulu.

Saat ini rumah tersebut menjadi tempat wisata.

Beberapa warga meyakini, rumah tersebut sudah tak asli, begitu pun tempatnya saat Fatmawati masih kecil

"Sayang tak ada pemandu sehingga banyak pertanyaan tentang rumah ini tak bisa terjawab," kata beberapa pengunjung.

Baca juga: Sandiaga Berwudu di Sumur Tua Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu

Di rumah tersebut terdapat beranda dan satu pintu rumah untuk menuju ke dalam rumah yang dipenuhi foto Fatmawati bersama keluarganya termasuk foto Bung Karno dan anak-anakanya.

Di dalam ruangan sebelah kiri terdapat meja rias sederhana dan kursi kecil berbahan besi, serta tempat tidur besi.

Sementara di seberang ada ruangan yang berukuran sama dengan peraduan. Di dalamnya ada sebuah mesin jahit berwarna merah tua bercampur karat. konon dengan mesin jahit tersebut Ibu Fat menjahir Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Baca juga: Cara Bung Karno Siapkan Pidato 17 Agustus, Pandang Bintang di Langit, Bermunajat, dan Tulis Tangan...

 

Perjuangan Fatmawati akan difilmkan.

Mesin jahit konon dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945Kompas.com/Firmansyah Mesin jahit konon dengan alat inilah Ibu Fatmawati menjahit bendera kemerdekaan 17 Agustus 1945
Kenangan Fatmawati saat menjahit bendera Merah Putih tercatat dalam buku berjudul "Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka" karya Bondan Winarno (2003).

"Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu,” kenang Fatmawati, istri Proklamator Republik Indonesia.

Ungkapan tersebut dikarenakan Fatmawati sedang hamil tua dan sudah bulannya untuk melahirkan Guntur Soekarnoputra, putra sulung pasangan Bung Karno dan Fatmawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com