Selain mencabuli, RT mengaku bahwa IAD juga mengambil gambar dirinya yang saat itu tanpa busana.
Foto tersebut oleh IAD digunakan sebagai senjata untuk kembali mencabuli korban. Jika korban menolak, IAD mengancam akan menyebar foto korban tanpa busana.
"Awalnya saya pikir hanya sekali, ternyata dia minta terus. Kalau saya menolak dia ngancam sebar foto saya," ujarnya.
Baca juga: Polisi Tes Kejiwaan Guru yang Lakukan Seks Menyimpang kepada Muridnya
Kejadian pencabulan itupun terus berulang sampai empat tahun terakhir. Karena sudah tak tahan sering dicabuli, korban akhirnya mengadu kepada kedua orangtuanya.
Orangtua korban kemudian melaporkan dugaan perbuataan bejat IAD ke Polres Tapin.
Kapolres Tapin AKBP Bagus Suseno saat dihubungi mengatakan, laporan tersebut sedang ditangani Propam.
"Saat ini sedang kami proses, ditangani oleh Propam dan penyidikan oleh Reskrim," ujar Bagus. (KONTRIBUTOR BANJARMASIN, ANDI MUHAMMAD HASWAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.