Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Hasil Lab untuk Ungkap Kasus Keracunan Massal akibat Lontong Sayur di Padang

Kompas.com - 11/08/2019, 15:08 WIB
Perdana Putra,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Polisi masih menunggu hasil laboratorium kesehatan Kabupaten Dharmasraya guna mengungkap penyebab meninggalnya dua warga dan 39 orang lainnya akibat keracunan.

Diberitakan sebelumnya, keracunan massal terjadi usai warga menyantap lontong sayur di acara wirid yasinan di Nagari Siguntur, Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (10/8/2019)..

"Saat ini kami masih menunggu hasil Labkesda Dharmasraya untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya 2 warga dan 39 orang lainnya dirawat," kata Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir yang dihubungi Kompas.com, Minggu (11/8/2019).

Menurut Imran, pihaknya belum bisa berspekulasi apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam kasus ini. Untuk itu, pihaknya ingin memastikan apakah ada zat kimia atau tidak dalam kandungan lontong sayur itu.

Baca juga: 2 Warga Tewas dan 39 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit Keracunan Lontong Sayur

"Kita sudah periksa sejumlah saksi, termasuk tuan rumah yang menyediakan lontong sayur itu. Untuk sementara, dia mengaku juga ikut makan dan juga alami sakit. Tapi untuk pastinya, kita tunggu hasil Labkesda," jelasnya.

Sementara itu, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang tidak bisa mengidentifikasi penyebab dua orang warga meninggal dunia dan 39 orang lainnya dirawat setelah makan lontong sayur pada acara wirid yasinan.

Hal itu dikarenakan sampel makanan lontong dan sayur yang dimakan warga tidak ada lagi sehingga menyulitkan BBPOM Padang mengujinya di laboratorium.

"Sampelnya tidak ada lagi. Ketika petugas kita datang, kemarin, sampel lontongnya sudah habis," kata Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendri.

Baca juga: Siswa SD Keracunan Lemper, Polisi Periksa Sampelnya ke Laboratorium

Martin menyebut, jika masih ada sampel, pihaknya bisa mengujinya di laboratorium guna mengetahui apa saja kandungan dari lontong sayur dan memastikan penyebab keracunan warga.

Martin tidak mau berspekulasi apa penyebab keracunan itu, apakah karena zat kimia atau makanan tidak higienis.

"Kita tidak bisa menerka-nerka. Kalau ada sampel dan kita uji, baru keluar hasilnya dan bisa kita simpulkan penyebabnya," katanya.

Dalam peristiwa ini dua orang warga dilaporkan meninggal dunia dan 39 orang lainnya dirawat karena mengalami keracunan usai menyantap lontong sayur pada acara wirid yasinan di Nagari Siguntur, Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu (10/8/2019).

Dua orang yang meninggal itu bernama Jati Aswarti (53) dan Rahmina (52). Sementara 39 korban lainnya ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas dan rawat jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com