YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Nasib orang tidak ada yang tahu. Itulah yang dialami Hartini, warga Padukuhan Bulu, Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Sudah beberapa tahun menjadi penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah, Hartini memutuskan untuk berhenti mendapatkan bantuan.
Hal ini diputuskan setelah usaha yang dirintisnya mulai mampu menghidupi keluarganya.
Hal itu diungkapkan Hartini saat mengikuti "Deklarasi Revolusi Mental Warga Mandiri Tolak Bantuan Pemerintah" di pendopo Kantor Kecamatan Gedangsari, Selasa (6/8/2019).
Baca juga: Pendamping yang Bawa Kabur Uang PKH Rp 75 Juta Dipecat
Di hadapan Bupati Gunungkidul Badingah, ia menceritakan dirinya salah satu warga yang mendapatkan bantuan PKH dari pemerintah.
Memang kondisinya yang masuk dalam kategori keluarga prasejahtera.
Seiring waktu berjalan dan adanya beberapa program pendampingan, ia memulai usaha membuat keripik talas dan es campur di pinggir jalan.
Usaha yang lancar, membuat dirinya kemudian mengembangkan usahanya dengan membuka warung di sekitar Polsek Gedangsari.
Dengan penghasilan semakin meningkat, beberapa kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik dan hampir setiap hari makanan yang dimasak juga bergizi tinggi.
Hartini menyadari jika bantuan yang diterima dari pemerintah sudah tidak pantas dia dapatkan lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.