"Tidak ada paksaan atau apapun, saya mengundurkan diri dari peserta penerima bantuan. Saya justru merasa malu, wong setiap hari yang saya olah jenis makanan bergizi tinggi seperti ikan mosok iya saya masih dapat bantuan," ucapnya, Selasa.
Baca juga: Janji Cairkan Bantuan Lewat ATM, Pendamping PKH Bawa Kabur Uang Rp 75 Juta
"Saya sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga dari hasil dagang dan suami bekerja. Di luar sana banyak yang tidak seberuntung saya. Bahkan ada keluarga yang benar-benar membutuhkan tapi tidak dapat bantuan," ujarnya penuh rasa bangga.
Hartini bersama 80 orang lainnya mengundurkan diri karena sukses keluar dari zona pra sejahtera.
Camat Gedangsari Martono Imam Santoso mengatakan, hari ini ada 30 orang yang datang dari 80 orang yang mengundurkan diri dari bantuan PKH. Pendampingan dan arahan terus dilakukan oleh pemerintah.
Butuh waktu yang tidak sebentar memang agar masyarakat penerima bantuan menyadari hal ini.
Dijelaskannya, Deklarasi Revolusi Mental digagas untuk mengubah pola pikir masyarakat, yang tadinya hanya menerima bantuan tetapi bisa bergerak sendiri.
Apalagi, ada warga yang dari segi ekonomi tergolong mampu, tetapi mengaku miskin agar mendapatkan bantuan.
Hal itu terlihat dari warga yang memiliki kendaraan dan rumah bagus malah mendapatkan, sementara sebaliknya yang memang kurang mampu malah tidak mendapatkan bantuan.
Pihaknya menargetkan 3 bulan ke depan akan muncul lagi orang yang mengundurkan diri.
"Pro dan kontra itu pasti ada. Tidak sedikit memang yang melakukan penolakan meski mereka mampu. Tapi saya optimis perlahan jika arahan dan pendampingan terus diberikan meraka akan pengubah cara pandang mereka," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.