Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Sudah Mampu, Puluhan Warga Mundur Sebagai Penerima PKH

Kompas.com - 06/08/2019, 16:30 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Dijelaskannya, Deklarasi Revolusi Mental digagas untuk mengubah pola pikir masyarakat, yang tadinya hanya menerima bantuan tetapi bisa bergerak sendiri.

Apalagi, ada warga yang dari segi ekonomi tergolong mampu, tetapi mengaku miskin agar mendapatkan bantuan.

Hal itu terlihat dari warga yang memiliki kendaraan dan rumah bagus malah mendapatkan, sementara sebaliknya yang memang kurang mampu malah tidak mendapatkan bantuan.

Pihaknya menargetkan 3 bulan ke depan akan muncul lagi orang yang mengundurkan diri.

"Pro dan kontra itu pasti ada. Tidak sedikit memang yang melakukan penolakan meski mereka mampu. Tapi saya optimis perlahan jika arahan dan pendampingan terus diberikan meraka akan pengubah cara pandang mereka," ujarnya. 

Bupati Gunungkidul Badingah mengapresiasi masyarakat yang memilih mundur. 

Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat di kecamatan lain yang ekonomi sudah mampu kemudian dengan sadar diri mengundurkan diri dari penerima bantunan.

"Selain itu, kita juga berharap kepada masyarakat sendiri untuk mau dan berusahan keluar dari kemiskinan," katanya. 

Menurut dia, karena revolusi mental berarti bicara gaya hidup baru bagaimana mengubah pola pikir dan gaya hidup baru. Tiga poin utamanya adalah integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Dari tiga poin tersebut gotong royong adalah poin penting yang akan membuat bangsa Indonesia semakin besar dan bisa berkompetisi dengan bangsa lain.

"Untuk itu modal sosial gotong royong bagi warga Gunungkidul harus kita pertahankan, untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial yang selama ini kita hadapi," ucapnya

Dia mengatakan, bebagaimana program pengentasan kemiskinan yang selama ini dijalankan, pemerintah  mendorong kebijakan terkait revolosi mental, salah satu poinya adalah redesign program yang memungkinkan perubahan mindset masyarakat miskin menjadi produktif, mandiri, dan bermartabat.

"Maka marilah kita mulai dari kita, jika tidak kita mulai dari sekarang, kapan lagi," ujarnya. 

Untuk itu, pihaknya berharap kegiatan ini bisa memberikan motivasi kepada masyarakat yang sudah mampu dan masih mendapat bantuan tergugah.

Masyarakat secara sukarela melaporkan kepada pemerintah sehingga bisa mengurangi beban negara sehingga anggaran bisa digunakan untuk pembangunan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com