WAMENA, KOMPAS.com - Polres Jayawijaya berhasil menggagalkan pengiriman amunisi sebanyak 80 butir dan narkoba jenis ganja, yang rencananya dikirim untuk kelompok Seperatis di Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (30/7/2019).
Ganja dan amunisi tersebut disita di Bandara Wamena.
“Puji Tuhan dengan adanya koordinasi dengan cara berjenjang, akhirnya amunisi illegal yang hendak dikirim ke Nduga atau kelompok separatis yang dipimpin Egianus Kogoya berhasil kami gagalkan,” ujar Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya dalam konferensi pers di Wamena, Selasa.
Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 80 Butir Amunisi dan Ganja Tujuan Nduga
Amunisi, magazen dan ganja tersebut pertama kali ditemukan oleh Rusmin yang merupakan pegawai cargo Bandara Wamena di Gudang Deraya Air Apron 2 Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Adapun, rincian barang yang ditemukan yakni, 32 butir amunisi kaliber 3.8 jenis revolver, 3 butir amunisi kal SS1 V2 dan 1 butir amunisi 7.62 jenis AK 47.
Selain itu, 44 butir amunisi kal 5.56 jenis SS1, 1 buah magazen V5 dan 7 paket jenis ganja atau lebih kurang seberat 1.000 gram.
Menurut Ananda, modus pengiriman amunisi dengan dicampur dengan barang lainnya pernah digagalkan di Kabupaten Mimika.
“Jadi ini modus mereka (kelompok seperatis di Nduga) untuk mendapatkan suplai amunisi dari luar,” ujar Ananda
Ananda mengatakan, saat ini kelompok separatis sudah terbagi menjadi dua golongan, yakni ada yang melakukan penyerangan terhadap masyarakat atau pun TNI dan Polri.
Kemudian ada kelompok separatis di bidang politik.
“Dibidang politik ini kerap menyoroti hasil kerja TNI dan Polri atau menyalahkan pemerintah,” kata Ananda.
Ananda menyampaikan, saat ini anggotanya masih menyelidiki siapa yang akan menerima barang illegal ini di Kota Wamena untuk selanjutnya dikirim ke Kabupaten Nduga.
“Kami akan lakukan koordinasi dengan semua satuan TNI dan Polri termasuk intelijen untuk mencari dan menangkap pelakunya. Kami juga akan meminta seluruh petugas keamanan di bandara untuk waspada masuknya barang-barang illegal ke wilayah Pegunungan Tengah Papua,” kata Ananda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.