Salin Artikel

Ganja dan 80 Butir Amunisi yang Disita Diduga untuk Kelompok Separatis di Nduga

Ganja dan amunisi tersebut disita di Bandara Wamena.

“Puji Tuhan dengan adanya koordinasi dengan cara berjenjang, akhirnya amunisi illegal yang hendak dikirim ke Nduga atau kelompok separatis yang dipimpin Egianus Kogoya berhasil kami gagalkan,” ujar Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya dalam konferensi pers di Wamena, Selasa.

Amunisi, magazen dan ganja tersebut pertama kali ditemukan oleh Rusmin yang merupakan pegawai cargo Bandara Wamena di Gudang Deraya Air Apron 2 Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Adapun, rincian barang yang ditemukan yakni, 32 butir amunisi kaliber 3.8 jenis revolver, 3 butir amunisi kal SS1 V2 dan 1 butir amunisi 7.62 jenis AK 47.

Selain itu, 44 butir amunisi kal 5.56 jenis SS1, 1 buah magazen V5 dan 7 paket jenis ganja atau lebih kurang seberat 1.000 gram.

Menurut Ananda, modus pengiriman amunisi dengan dicampur dengan barang lainnya pernah digagalkan di Kabupaten Mimika.

“Jadi ini modus mereka (kelompok seperatis di Nduga) untuk mendapatkan suplai amunisi dari luar,” ujar Ananda

Ananda mengatakan, saat ini kelompok separatis sudah terbagi menjadi dua golongan, yakni ada yang melakukan penyerangan terhadap masyarakat atau pun TNI dan Polri.

Kemudian ada kelompok separatis di bidang politik.

“Dibidang politik ini kerap menyoroti hasil kerja TNI dan Polri atau menyalahkan pemerintah,” kata Ananda.

Ananda menyampaikan, saat ini anggotanya masih menyelidiki siapa yang akan menerima barang illegal ini di Kota Wamena untuk selanjutnya dikirim ke Kabupaten Nduga.

“Kami akan lakukan koordinasi dengan semua satuan TNI dan Polri termasuk intelijen untuk mencari dan menangkap pelakunya. Kami juga akan meminta seluruh petugas keamanan di bandara untuk waspada masuknya barang-barang illegal ke wilayah Pegunungan Tengah Papua,” kata Ananda.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/30/14103821/ganja-dan-80-butir-amunisi-yang-disita-diduga-untuk-kelompok-separatis-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke