Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta 300 Bus Berlabel Transjakarta Terbengkalai, Masih Berfungsi hingga Bantahan Pemprov DKI

Kompas.com - 28/07/2019, 08:00 WIB
Walda Marison,
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Pada saat itu (2018) jumlah bus hanya 104 unit kemudian saat ini sudah mencapai sekitar 300 lebih. Sementara untuk kondisi busnya rata-rata masih ada mesin yang hidup tetapi dalam kondisi bodi rusak," terangnya.

3. Didatangkan sejak 2018

Penjaga lahan, Ahmad Abdullah (36) mengatakan, kedatangan ratusan bus Transjakarta yang kini terbengkalai di lahan kosong di Kecamatan Dermaga, dilakukan secara bertahap sejak 2018.

Baca juga: Nasib Puluhan Bus Transjakarta Usang yang Kini Dimakan Rumput Liar

Awalnya hanya puluhan, tapi kini yang datang sebanyak 300 unit.

Namun, Ahmad mengaku tidak tahu alasan bus Transjakarta diparkir di lahan seluas 3 hektare itu.

"Saya cuma hanya jaga (lahan) di sini, yang lebih jelasnya ada di tim kurator bus ini," ujarnya. 

4. Milik perusahaan pailit

Ratusan bus Transjakarta terbengkalai di lahan kosong, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (25/7/2019)KOMPAS.com/Afdhalul Ikhsan Ratusan bus Transjakarta terbengkalai di lahan kosong, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (25/7/2019)

Camat Dramaga Adi Henriyana mengatakan, awalnya terdapat laporan warga terkait banyaknya jumlah bus berlabel Transjakarta di wilayah Desa Dramaga.

Pihaknya pun lantas melakukan survei ke lokasi agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan warga sekitar.

Pemerintah Kabupaten Bogor langsung melayangkan surat kepada pemilik terkait keberadaan bus tersebut.

Baca juga: Nasib Puluhan Bus Transjakarta Usang yang Kini Dimakan Rumput Liar

Selang sebulan, surat itu direspons dengan balasan bahwa bus-bus tersebut merupakan aset dari PT Adi Teknik Ecopindo yang berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga dinyatakan sebagai PT yang pailit.

"Jadi balasannya seperti itu akan tetapi ini bukan suatu usaha hanya sebatas penyimpanan aset dari salah satu PT yang pailit dan sekarang dikuasakan kepada kurator Lumbang Tobing cs," ungkapnya.

Adi menyebut, PT tersebut tidak perlu melakukan proses perizinan lantaran pemilik lahan merupakan bagian relasi dari kurator tersebut.

"Surat yang disampaikan kepada kami mereka ini tidak perlu melakukan proses perizinan, hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang atau aset sebuah perusahaan yang dinyatakan pailit dan kebetulan pemilik lahan ini merupakan relasi dari kurator tersebut," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, bus yang berjumlah sekitar 300 di lahan kosong itu masih berperkara di pengadilan dan masih dalam pengawasan kurator.

Hal itu terbukti dengan adanya tulisan yang ditempel di depan kaca bus bertuliskan "Budel Pailit PT. Putera Adi Karyajaya (Dalam Pailit) sesuai putusan perkara no.21/PDT.SUS-Pailit/2018/PN. Niaga.jkt.pst, tertanggal 20 September 2018 dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat"

5. PT Transjakarta bantah pemilik 300 bus

Ratusan bus Transjakarta terbengkalai di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (26/7/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ratusan bus Transjakarta terbengkalai di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (26/7/2019).

Kepala Humas Transjakarta, Wibowo, memastikan bahwa ratusan bus tidak terpakai di kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, maupun yang berada Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat bukan milik mereka.

"Itu bukan milik Transjakarta. Bukan TransJakarta, sudah dipastikan. Saya enggak tahu milik siapa yang pasti itu bukan milik Transjakarta," ujar Bowo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Baca juga: TransJakarta Mengaku Bukan Pemilik Ratusan Bus Tak Terpakai di Ciputat dan Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com