Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupakan Ponsel, Yuk Belajar dan Bermain di Kampung Lali Gadget Sidoarjo...

Kompas.com - 27/07/2019, 11:41 WIB
Rachmawati

Editor

Tak disangka ide itu ditanggapi antusias anggota komunitasnya hingga akhirnya pada Maret 2018 Nicho dan kawan-kawan komunitas yang berjumlah sembilan orang nekat membuat acara yang melibatkan masyarakat sekitar.

Mereka menggelar acara permainan dan mewarnai untuk anak-anak di Desa Bendet, Kecamatan Wonoayu.

“Kami memilih Dusun Bendet karena di sana belum ada jaringan Wifi yang masuk,” aku Nicho.

Untuk bisa mengumpulkan anak-anak, Nicho dan teman-temannya harus mendatangi rumah ke rumah serta sosialisasai di tingkat RW/RW. Bahkan taman kanak-kanak (TK) setempat pun didatangi untuk menginformasikan acaranya.

Baca juga: Cerita Perjuangan Seorang Ayah Agar Anak Terbebas dari Bibir Sumbing

“Alhamdulillah pertama kali itu ada 80 anak yang datang dan bermain di acara kami,” katanya.
Karena acara ini inisiatif dia dan komuntas sehingga untuk pendanaan mereka iuran sama-sama.

“Di acara pertama ini kami juga menyuguhkan konsumsi bubur tradisional untuk mengingatkan kembali pada tradisi yang ada di masyarakat,” katanya.

Ternyata, acara itu berjalan lancar dan mendapat respon antusias masyarakat. Hal ini membuat Nicho dan teman-temannya bersemangat membuat acara yang berkelanjutan setiap dua bulan sekali.

“Ternyata lama kelamaan kegiatan ini semakin diminati. Bahkan pada akhir 2018, peserta yang ikut kegiatan ini mencapai 470 anak,” ungkap Nicho bangga.

Sadar bahwa kesuksesan misi Kampung Lali Gadget harus mendapat dukungan penuh orangtua, akhirnya selain diisi permainan tradisional, juga digelar diskusi parenting.

Baca juga: Anak Pengayuh Becak Lulusan ITB Dilamar Jadi Dosen Luar Biasa Untirta

Untuk itu mereka menggandeng Komunitas Cangkrukan Surabaya untuk memberikan pemahaman tentang cara tepat mendidik anak.

Pelaksanaan diskusi ini bersamaan dengan kegiatan untuk anak-anak.

“Jadi, ketika anak-anaknya bermain, sang ibu mendapat materi tentang parenting, jadi bisa berjalan sama-sama, anak-anak mulai suka bermain di luar dan orangtuanya mendukung serta mengarahkan,” aku Nicho.

Kini, nama Kampung Lali Gadget mulai banyak dikenal masyarakat. Bahkan masyarakat dari luar kabupaten seperti Gresik, Surabaya dan Malang pun aktif di kegiatan mereka. Sejumlah komunitas dan relawan juga turut bergabung untuk menyukseskan acara ini.

Meski begitu, Nicho merasa belum puas dengan apa yang diraihnya. Dia bercita-cita menjadikan Kampung Lali Gadget sebagai wahana edukasi dan wisata yang benar-benar bisa membuat anak melupakan gadget dan mengalihkannya dengan kegiatan kreatif.

Baca juga: Kisah Pernikahan Anak di Kamp Pengungsian Palu, Menikah dengan Teman hingga Hamil Lebih Dulu

Untuk mencapai tujuan ini, Nicho mulai membuat yayasan bernama Pagar Edukasi Nusantara (Pena) sehingga segala kegiatannya bisa lebih terorganisir.

Nicho tak mempermasalahkan jika ada daerah lain yang berminat untuk mengadopsi Kampung Lali Gadget yang diinisiasinya. Bahkan dia berharap apa yang dikerjakan bisa menular ke daerah-daerah lain.

“Kami belum merasa puas dengan capaian sekarang, Selama masalah yang terjadi di anak-anak masih ada kami akan terus membuat kegiatan yang bisa memecahkan dan bermanfaat,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Wahana Kreatif Membuat Anak ‘Amnesia’ Ponsel dengan Menyenangkan,

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com