Dari target lulus satu tahun karena program fast track, Hera mampu menyelesaikannya dalam waktu 10 bulan saja.
Itu pun setengah masa kuliahnya dihabiskan di Chulalongkorn University Thailand lewat program student exchange.
Pada awal tahun kuliahnya, Hera mendapat sejumlah beasiswa, di antaranya dari program bidik misi dan bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.
Namun, beasiswa tersebut terkadang masih kurang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Sementara, mengandalkan kiriman dari orangtuanya juga mustahil.
Ayah Hera bekerja sebagai pengayuh becak, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
"Akhirnya saya cari tambahan, mulai dari jadi asisten dosen, hingga ngajar bimbel," kata dia.
Baca juga: Lecehkan Mahasiswa Saat Serahkan Tugas Kuliah, Dosen Ini Harus Jalani Persidangan
"Walaupun tidak punya, Bapak dan Mama tidak pernah melarang, walaupun diam, tapi tidak pernah bilang jangan, selalu mendukung, walaupun tidak lewat materi, tapi doanya luar biasa," kata dia.
Herayati asal Cilegon, Banten lulus dengan perdikat cumlaude dari Institut Tekhnologi Bandung.
Ia kemudian dipinang oleh salah satu kampus ternama di Banteng, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) untuk mengajar mata kuliah Kimia Dasar.
Sumber : KOMPAS.com (Acep Nazmudin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.