Mengintip Kehidupan 2 Petani Kendal Setelah Mendapat Grasi dari Jokowi

Mengajar ngaji

Setelah keluar dari penjara, Azis mendedikasikan hidupnya untuk agama. Kini, dia mengajar ngaji di rumahnya.

“Sekarang baru sekitar lima anak yang kembali mengaji di sini,” ujarnya.

“Tapi sekarang saya sudah mulai melakukan kehidupan normal. Berkumpul bersama keluarga dan mengaji,” katanya kemudian.

Menurut Noor Azis, yang membuat dirinya tegap berjalan dari luar pintu penjara hingga ke rumah adalah masyarakat. Sebab masyarakat terus mendukung apa yang telah ia lakukan. Termasuk saat berada di penjara.

Kehidupan Rusmin

Usai dari rumah Noor Azis, Kompas.com langsung menuju rumah Rusmin. Jarak rumah Rusmin dan Azis sekitar 1 kilometer.

Bentuk rumah Rusmin dengan Noor Azis sedikit berbeda. Jika rumah Noor Azis dibangun dengan desain modern, rumah Rusmin berbentuk joglo.

Namun, kedua rumah itu sama-sama sejuk. 

Saat tiba di rumah Rusmin, Kompas.com disambut anak sulung Rusmin, Triyono. Triyono bercerita, selepas dari penjara ayahnya langsung bekerja menjaga sumur air bersih milik desa. Ia berangkat pagi dan pulang sore.

“Bapak tidak ada di rumah. Bapak jaga sumur air bersih,” kata Triyono.

Menurut Triyono, ayahnya seorang pekerja keras. Ia tidak bisa diam di rumah. Oleh sebab itu ayahnya langsung menerima tawaran bekerja itu setelah keluar dari penjara. 

“Tidak ada perbedaan sikap, bapak tetap berkegiatan seperti saat belum masuk penjara,” ujarnya.

Triyono, berharap apa yang diperjuangkan oleh petani Surokonto Wetan hingga ayahnya dan Noor Azis masuk penjara bisa mendapatkan hasil maksimal.