KOMPAS.com - Pasca-bentrok antar kelompok masyarakat Mekar Abadi di Register 45 dengan kelompok Mesuji Raya (Pematang Panggang) pada Rabu (17/7/2019) siang lalu, membuat warga setempat ketakutan.
Para ibu dan anak kecil tak ada yang berani keluar rumah dan sebagian lagi masih mengungsi di desa sebelah.
Pasca-bentrok itu, polisi memeriska 15 saksi serta mengumpulkan barang bukti berupa senjata tajam dan sepeda motor yang berserakan, juga mengejar lima orang terduga provokator dan pelaku dalam bentrok antarkelompok tersebut.
Berikut fakta terbaru bentrok dua kelompok warga di Register 45 Mesuji, Lampung:
Bentrok di Kabupaten Mesuji, Lampung, yang terjadi pada Rabu (17/7/2019) lalu, membuat warga setempat ketakutan.
Para ibu dan anak kecil tak ada yang berani keluar rumah dan sebagian lagi masih mengungsi di desa sebelah pasca-bentrok antara kelompok Mekar Jaya dan kelompok Pematang.
"Sementara waktu anak-anak tidak ada yang bersekolah dan tidak ada yang berani berangkat ke kebun," kata warga berinisial UL saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2019).
Baca juga: Dampak Bentrok Mesuji, Warga Mengungsi, Anak-anak Takut ke Sekolah
UL bercerita, bentrok serupa pernah terjadi sekitar tahun 2017 hingga menewaskan satu orang dari kubu Kelompok Pematang.
Kejadian ini muncul karena adanya kecemburuan dan kekesalan dari kelompok masyarakat Mekar Jaya.
"Mereka sering menanam tetapi tidak pernah memanen hasil yang ditanamnya karena dirampas oleh preman yang didukung oleh mantan aparat," katanya.
Pada tahun sebelumnya, lanjut dia, ada kesepakatan bahwa semua masyarakat yang tinggal di Register 45 menjadi mitra pemerintah melalui kehutanan.
Baca juga: Kronologi Bentrok di Mesuji Lampung yang Tewaskan 4 Orang
3. Polisi kejar lima terduga provokator dan pelaku
Polisi sedang mengejar lima orang terduga provokator bentrok antarkelompok di kawasan hutan tanaman industri Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.