Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyimpangan Seks Napi, Wanita Berduaan Ditegur dan Pria Melambai Dipindahkan

Kompas.com - 11/07/2019, 05:38 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Kemenkumham Wilayah Jabar, Liberti Sitinjak menyebut ada gejala penyimpangan seksual di lapas dan rutan di Jawa Barat.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu dampak dari beban penghuni lapas yang dinilai berlebih atau over capacity.

Kepala Lapas Perempuan Klas II Bandung Rafni Trikoriaty Irianta tak memungkiri adanya informasi tersebut. Rafni bahkan mengatakan bahwa kecenderungan penyimpangan seksual di lapas perempuan itu ada.

Hanya saja dirinya tak bisa mendata secara langsung karena dikhawatirkan menjadi sebuah tuduhan.

"Jumlah napi di sana sekarang 498 ditambah tahanan, yang masuk sebagian besar 95 persen sudah nikah, gimana hayo? Belum lagi ditambah dari luar ada kelainan baru datang saja sudah terlihat tomboy, sok maco gitu, gimana menurut lo?," kata Rafni yang dihubungi wartawan, Rabu (10/7/2019).

Baca juga: Lapas di Jabar Kelebihan Kapasitas, Berdampak Penyimpangan Seks Napi

 

Rafni menceritakan pengalamannya bahwa ia sering melihat dua napi perempuan berduaan di tengah acara kegiatan di lapas perempuan. Namun ketika ditegur olehnya, napi tersebut justru marah.

Dengan berbagai karakter napi perempuan di lapas tersebut, tak menutup kemungkinan adanya kecenderung penyimpangan seks perempuan suka perempuan. Namun hal tersebut sulit untuk dibuktikan.

"Ya, iya pasti ada kecenderungan, hanya saja kita tidak bisa mendata mereka karena kalau dituduh gitu ya marah mereka. 'Enggak Ibu, kita cuma deket katanya, cuma curhat, saya cocok sama dia'. Jadinya justru kita yang disalahin," imbuhnya. 

"Malah ada yang tadinya rambut panjang, jadi pendek seperti gaya cowok. Saya sering marahin, masih menstruasi aja belagu gaya-gaya cowok. Mereka malah mengira saya suuzon. Mereka enggak mau kalah," katanya.

Pihak lapas terus memantau napi yang diduga memiliki kecenderungan penyimpangan seksual, dengan memisahkan sel napi itu dan memberikannya perawatan khusus.

"Sekarang gini, ketika kita lihat, kita bikin aturan jangan dicampur, harus dipisah, minimal 1 blok tapi nggak boleh satu kamar.  Biar bagaimana pun, yang ada kecenderungan kita pantau, kita kasih treatment, ikut olahraga dan kegiatan lainnya, biar mereka lupa sama hal yang enggak- enggak," katanya.

Baca juga: Pria Ini Tawarkan Istri untuk Layanan Seks Menyimpang Bertarif Rp 3 Juta

Sementara itu, Kepala Rutan Bandung, Hery Kusrita menyebut, di Rutan Bandung (Kebonwaru) fenomena penyimpangan seksual ini tidak terlihat. Namun ada satu orang yang berlagak seperti wanita. Hanya saja sudah dipindahkan ke lapas lain.

"Selama ini belum kita temukan, memang ada satu berprilaku melambai tapi sudah kita pindahkan," katanya.

Dikatakan, sedari awal pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan assesment guna mengetahui kondisi psikologi napi.

"Pas mapenaling kita assesment, jadi jika ada kita pisahkan, yang seperti itu kan biasanya bawaan ya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com