Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Hujan Es di Aceh Tengah, dari Setahun Sekali Terjadi, hingga Rumah Warga dan Kebun Kopi Rusak

Kompas.com - 08/07/2019, 16:56 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Biasanya cuaca ekstrem seperti ini terjadi karena perubahan cuaca atau musim, sudah beberapa hari ini, di tempat saya cuaca kalau pagi terasa sangat dingin," lanjut Supriono, yang juga seorang penyuluh pertanian tersebut.

Baca juga: Hujan Es Sebesar Kelereng Landa Aceh Tengah

3. Rusak kebun warga

Suprihono menuturkan, hujan es datang bersamaan dengan angin kencang selama durasi kurang lebih 10 menit.

Hujan es sebesar kelereng tersebut merusak tanaman warga, kebun seperti cabai, bawang merah, terutama sumber penghasilan warga, yakni tanaman kopi arabika.

"Sudah pasti hujan es ini menyebabkan daun kopi rontok, demikian bunganya yang seharusnya jadi buah, dan akan mempengaruhi produksi ke depan," kata Suprihono, yang juga pegawai penyuluh pertanian tersebut, Minggu.

Baca juga: Dampak Hujan Es Sebesar Kelereng di Aceh Tengah, Rumah Warga hingga Kebun Kopi Rusak

4. Atap seng hingga parabola juga rusak

Ilustrasi rumah rusakKOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Ilustrasi rumah rusak

Bukan hanya itu saja, hujan es ini juga menyebabkan sejumlah seng rumah warga yang terdampak hujan es rusak.

"Tadi saya lihat ada atap seng rumah warga bolong karena es yang jatuh itu, memang seng atap rumahnya sudah tua," ujarnya.

Selain tanaman dan atap, parabola rumah warga juga mengalami kerusakan.

Baca juga: Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Sejumlah Rumah Warga di Sleman Rusak

5. Ukuran sebesar kelereng

Seorang warga menunjukkan butiran es ditangannya, butiran tersebut sebesar ukuran kelereng atau ukuran jempol orang dewasa. Butiran es tersebut dikumpulkan setelah peristiwa hujan es terjadi pada Minggu (7/7/2019) siang.KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP Seorang warga menunjukkan butiran es ditangannya, butiran tersebut sebesar ukuran kelereng atau ukuran jempol orang dewasa. Butiran es tersebut dikumpulkan setelah peristiwa hujan es terjadi pada Minggu (7/7/2019) siang.

Hal itu karena butiran es seukuran kelereng atau kuku jari orang dewasa jatuh di atas alat penangkap siaran televisi itu.

"Parabola saya berlubang, karena memang butiran es yang jatuh saat hujan itu besar-besar," sebutnya.

Ditambahkannya, sejumlah petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah datang ke lokasi untuk mendata dampak dari bencana alam yang biasanya terjadi setahun sekali tersebut.

"Tim Tagana sudah turun langsung ke lokasi," pungkas Suprihono.

Baca juga: Hujan Es Pertama Kali di Sumedang Bikin Warga Panik

Sumber KOMPAS.com (Iwan Bahagia, Raja Umar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com