Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Penerbangan Pindah ke Kertajati, Ini Dampaknya Bagi Bisnis Bandara Husein

Kompas.com - 03/07/2019, 15:54 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 56 penerbangan dari Bandara Internasional Husein Sastranegara pindah ke Bandara Internasional Kertajati per 1 Juli 2019.

Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Andika Nuryaman mengatakan, perpindahan ini berdampak pada penurunan jumlah penumpang di Bandara Husein. 

“Bisanya kita 9.000an (penumpang), bahkan 10.000 kalau lagi ramai. Kemarin dua hari kami amati, penumpang di bawah 4.000, sekitar 3.800-an. Penurunan 60-70 persen per hari,” ujar Andika di Bandara Husein, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Penumpang Bandara Kertajati: Saya Kira Tidak Pindah, Saya Tadi ke Husein...

Penurunan penumpang ini berimbas kepada bisnis kafe di Bandara Husein. Dari laporan yang diterimanya, kafe mengalami penurunan omzet.

“Mereka mengalami penurunan omzet. Kami akan menyesuaikan dengan real omzet mereka. Kami juga ngerti, tak mungkin kami kaku dengan pendapatan harus sekian, harus bijaklah,” ungkapnya.

Setelah perpindahan Kertajati, Bandara Husein kini melayani penerbangan domestik Pulau Jawa, Lampung, dan Tanjung Karang.

Pihaknya juga melayani penerbangan internasional untuk dua penerbangan, Bandung-Singapura (PP) dan Bandung-Kuala Lumpur (PP).

Baca juga: Penerbangan dari Husein Pindah ke Kertajati, Pakar Sebut Bandung Akan Syok 2 Tahun

Untuk meningkatkan jumlah penumpang, pihaknya tengah membahas penambahan rute dan frekuensi penerbangan. Sehingga slot yang kini kosong akibat perpindahan, bisa terisi.

Pantauan Kompas.com, Rabu, Bandara Husein Sastranegara sepi, terutama di pintu keberangkatan dan kedatangan domestik.

Mobil yang hilir mudik menuju dan dari Husein pun sepi. Padahal biasanya, kerap terjadi antrean bahkan macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com