Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Pernikahan Sedarah di Bulukumba | Viral Wanita Berhijab Salaman dengan Paus Fransiskus | Kabinet Jokowi

Kompas.com - 03/07/2019, 06:48 WIB
Amir Sodikin

Editor

Perempuan dengan nama lengkap Dewi Kartika Maharani Praswida ini mengatakan, kesempatan bertemu Paus adalah yang kedua kali dalam hidupnya. Pertemuan pertama terjadi pada Maret 2018 saat acara pre sinode meeting orang muda seluruh dunia di Vatikan, Roma.

Pada pertemuan pertama, Dewi mengaku bangga dapat melihat Paus secara langsung. Sayangnya, ia tidak mempunyai dokumentasi foto ataupun video kala itu.

Pada pertemuan kedua, kesempatan itu tidak lagi disia-siakan. Begitu mendapat kesempatan untuk kembali ke Vatikan atas rekomendasi Keuskupan Agung Semarang, ia mempersiapkan segala hal, terutama bahasa.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Viral Wanita Berhijab dari Semarang Bersalaman dengan Paus Fransiskus

 

3. Jokowi Blak-blakan soal Kabinet Muda, Juga Menteri dari Profesional atau Parpol

Presiden Joko Widodo mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024. Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.

"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).

Sikap Jokowi ini berbeda dengan saat pertama kali ia terpilih menjadi Presiden RI pada 2014. Saat itu Jokowi membagi dua menterinya menjadi dua kategori, yakni 16 dari partai politik dan 18 dari profesional.

Namun, kini menurut Jokowi tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.

"Yang penting setiap kementerian diisi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Mengerti masalah-masalah yang ada di dalamnya sehingga gampang mengeksekusi program, gampang menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata Jokowi.

Menurut dia, saat ini pembahasan mengenai kabinet ke depan masih dibahas dengan parpol Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Namun, Jokowi juga tak menutup pembicaraan dengan parpol oposisi yang hendak bergabung.

"Sudah sering saya sampaikan, kami terbuka untuk siapa pun yang ingin bersama-sama, yang ingin bekerja sama memajukan negara ini, membangun negara ini, secara terbuka," kata politisi PDI-P ini.

Baca juga: Jokowi Blak-blakan soal Kabinet Muda, Juga Menteri dari Profesional atau Parpol

 

4. Anies: Ketika Pulau Reklamasi Berkembang, Pendapatan Negara Meningkat

Suasana di Food Street Pulau D, pulau hasil reklamasi Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).KOMPAS.com/Vitorio Mantalean Suasana di Food Street Pulau D, pulau hasil reklamasi Teluk Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pendapatan negara akan meningkat jika kawasan di pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta berkembang. Negara akan menerima pajak yang tinggi dari kawasan tersebut.

"Negara dibiayai dari mana? Dari pajak. Pajak didapatkan dari mana? Dari kegiatan perekonomian. Jadi, ketika kawasan ini (pulau reklamasi) berkembang, kegiatan perekonomian tumbuh, maka pendapatan negara meningkat," kata Anies dalam program AIMAN yang tayang di Kompas TV, Senin (1/7/2019) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com