KOMPAS.com – Satia Putra, bocah berusia tujuh tahun yang tinggal bersama orangtuanya di warung pinggiran Pantai Tanjungbaru, Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, memiliki berat badan 97 kilogram.
Anak pasangan dari Sarli dan Komariah memiliki berat badan 97 kilogram setelah disunat pada usia tiga tahun, sejak itu, nafsu makan Satia pun menjadi meningkat.
Berikut fakta-fakta Satia bocah tujun tahun yang mempunyai berat badan 97 kilogram:
Setiap hari, Satia makan enam hingga tujuh kali. Itu termasuk ngemil, seperti bakso. Malam sebelum tidur, Satia juga kerap merengek meminta makan. Tiap kali makan, porsi makannya pun banyak, tak seperti anak-anak pada umunya.
"Kalau bangun, misalnya jam 12 malam dia (Satia) juga sering minta makan. Kalau gak dikasih marah-marah," tambah Sarli.
Tiap kali makan, bocah yang tahun ini bakal memasuki sekolah dasar itu harus ada lauk, misalnya ikan atau telur.
"Kalau tidak ada lauk, dia rewel," katanya.
Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang Berharap Dijenguk Bupati
Akibat obesitas yang dideritanya, Satia tidak bisa tidur terlentang. Ia tidur dengan cara duduk, kemudian punggungnya diganjal dengan bantal.
"Dia sering merengek nggak bisa tidur," ungkap Sarli.
Sarli dan istri mengaku kerap bingung melihat keadaan anak bungsunya itu. Di satu sisi, ia mengaku tak bisa berbuat banyak. Warung miliknya hanya ramai saat akhir pekan dan hari libur nasional.
"Saya sedih lihatnya, kasihan," katanya.
Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang: Makan 6 Kali Sehari dan Tak Bisa Tidur Terlentang
Tahun ini, Satia bakal masuk sekolah dasar. Namun orangtuanya mengaku kesulitan mencari seragam untuk anak seukuran Satya.