Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang Berharap Dijenguk Bupati

Kompas.com - 02/07/2019, 05:15 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Sarli (60) dan Komariah berharap Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menengok putranya, Satia Putra, yang mempunyai berat badan 97 kilogram di usia tujuh tahun.

Satia dan orangtuanya tinggal di warung pinggiran Pantai Tanjungbaru, Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Jaraknya sekitar 38 kilometer dari pusat kota Karawang atau satu jam enam menit jika ditempuh dengan sepeda motor.

"Kami berharap Bupati Cellica (Bupati Karawang) menengok Satia," kata Komariah, ibu Satia kepada Kompas.com, Senin (1/7/2019).

Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang: Makan 6 Kali Sehari dan Tak Bisa Tidur Terlentang

Komariah berharap, dengan kedatangan bupati, Satia akan termotivasi. Ia juga ingin bupati memberikan bimbingan dan uluran tangan agar ia bisa mengobati putra bungsunya itu.

Sarli (60), ayah Satia, berharap pemerintah membantu putranya agar seperti anak-anak di usianya. Sebab, hingga kini petugas kesehatan datang hanya sebatas mengecek. Janji untuk berobat ke kota tak kunjung terealisasi.

"Sekitar tiga kali datang, tapi belum juga ada solusi," katanya.

Sarli menyebut, berat badan Satia naik setelah disunat saat berumur tiga tahun. Kian hari, nafsu makan bocah itu kian naik.

"Terakhir ditimbang sekitar 97 kilogram," kata Sarli.

Baca juga: Bobot Turun 107 Kg, Arya, Bocah Obesitas Didamping Ade Rai Saat Olahraga

Tiap hari, Satia makan enam hingga tujuh kali. Itu belum dengan ngemil, seperti bakso. Malam sebelum tidur, Satia juga kerap merengek meminta makan. Tiap kali makan, porsi makannya pun banyak, tak seperti anak-anak pada umumya.

"Dia tidak bisa tidur terlentang, kalau tidur duduk. Punggungnya diganjal bantal," katanya.

Sulit dapat seragam

Tahun ini, Satia bakal masuk sekolah dasar. Namun orang tuanya mengaku kesulitan mencari seragam untuk anak seukuran Satya. Sarli dan istrinya sudah mendatangi beberapa toko seragam. Namun belum ada yang cocok.

"Harus pesan khusus di penjahit," kata Sarli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com