JOMBANG, KOMPAS.com - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Jawa Timur, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, batu bata kuno yang membentuk struktur bangunan saluran air di dasar waduk di Dusun Sumberbeji Jombang, merupakan saluran untuk melindungi air bersih bagi kebutuhan masyarakat di masa lalu.
Menurut Nugroho, dari pengamatan awal, struktur bangunan dari bata kuno tersebut membentuk parit tertutup. Pada bagian atas, lubang antar sisi memang terlihat sempit.
Namun, kondisi berbeda terlihat pada bagian dalam parit. Pada sisi kiri dan kanan saluran air di dasar waduk Sumberbeji, jaraknya lebih dengan ukuran sekitar 50 centimeter.
Sebagaimana diberitakan, situs yang ditengarai sebagai benda purbakala ditemukan di dasar waduk di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019).
Baca juga: Situs Kedaton dan Sugihwaras Ditemukan, Diduga dari Masa Majapahit
Nugroho menjelaskan, pada masa lalu ada dua model saluran air yang dibangun, yakni tertutup dan terbuka. Dari hasil penelitian dari beberapa situs yang ditemukan, kedua bentuk parit memiliki fungsi berbeda.
"Ada beberapa bangunan irigasi yang sesuai fungsinya itu berbeda-beda. Ada yang namanya parit terbuka, ada yang namanya parit tertutup. (Parit) tertutup itu memang terdapat di dalam tanah yang umumnya terpendam," katanya saat melakukan peninjauan di lokasi penemuan situs Sumberbeji, Senin (1/7/2019).
Menurut Nugroho, situs Sumberbeji kemungkinan merupakan saluran air yang dibangun untuk melindungi aliran air bersih ke permukiman.
"Parit terbuka biasanya digunakan untuk mengairi persawahan, tapi kalau tertutup fungsinya untuk melindungi air bersih. Jadi ini mungkin untuk melindungi air bersih bagi masyarakat di masa lalu," jelasnya.
Sementara itu, BPCB akan melakukan observasi dan penelitian di lokasi penemuan situs di dasar waduk Sumberbeji Jombang pada Selasa (2/7/2019) besok.
Pada Senin, tim dari BPCB didampingi petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jombang, meninjau lokasi penemuan situs di Dusun Sumberbeji tersebut.
Baca juga: Struktur Bata Kuno Ditemukan di Dasar Waduk Sumberbeji Jombang
Namun, akibat situs yang berada di dasar waduk dan tergenang air, observasi oleh para arkeolog tidak bisa dilakukan. Observasi terhadap situs di Sumberbeji akan dilakukan pada Selasa besok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.