Selain tumpukan bata kuno, di lokasi yang sama juga ditemukan serpihan tembikar genting dan porselen. Benda-benda kuno tersebut, diduga merupakan peninggalan era Majapahit.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan petugas BPCB Jawa Timur di Trowulan Mojokerto, benda-benda kuno tersebut terindikasi kuat sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15.
"Selain itu, kami temukan tembikar genting dan porselen. Porselen itu kami identifikasi berasal dari Dinasti Ming kurang lebih abad ke-15 masehi dan kerajaan Majapahit juga sama abad ke 15 masehi," kata Wicaksono, kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: Bata Kuno Ditemukan di Mojokerto, Diduga Peninggalan Era Majapahit
BPCB Trowulan Jawa Timur menyatakan, temuan situs di Mojokerto tidak berhubungan dengan situs Pataan yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.
Pasalnya, situs Pataan diperkirakan peninggalan kerajaan Airlangga pada abad ke-11.
Sementara batu bata kuno tersebut diindikasikan sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15.
“Beda, jauh sekali itu. Kalau yang di Mojokerto itu terindikasi situs peninggalan zaman Majapahit sekitar abad ke-15, sementara kalau situs Pataan kan zaman Airlangga, jadi lebih dulu (tua) yang di Lamongan (situs Pataan),” ujar arkeolog dari BPCB Trowulan, Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: Batu Bata Zaman Majapahit Ditemukan di Mojokerto, Apa Kaitannya dengan Situs Pataan di Lamongan?
Selain di Mojokerto, para ahli juga menemukan sirus bangunan kuno yang diidentifikasi sebagai peninggalan zaman Majapahit di Dusun Kedaton, Desa Bulorejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Bata kuno tersebut ditemukan oleh warga pada Maret 2019 lalu, saat menggali lahan bekas persawahan untuk mengais pasir.
Selain bata kuno, di lokasi penemuan juga ditemukan serpihan tengkorak manusia.
Wicaksono menjelaskan, situs tersebut memiliki ketebalan 5-6 centimeter dan lebar 21 centimeter. Sedangkan ukuran panjangnya, 31 centimeter.
Tumpukan batu bata kuno secara struktur membentuk sebagai bekas dinding dan ditemukan pada kedalaman 160 centimeter.
"Ketika kita di lapangan, kita menemukan struktur bata 11 lapis, orientasi barat timur. Kedalaman temuan, di kedalaman 160 centimeter," katanya kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Baca juga: Selain di Mojokerto, Bata Kuno Era Majapahit Ditemukan di Jombang
Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií, Hamzah Arfah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.