Salin Artikel

5 Fakta Bata Kuno di Mojokerto, Diduga Milik Bangsawan Majapahit hingga Benda Asal Dinasti Ming

KOMPAS.com - Tim arkeolog dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Trowulan, pondasi bangunan dari batu bata yang ditemukan di Dusun Pakis Kulon, Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan bangunan seorang bangsawan di zaman Majapahit.

Wicaksono Dwi Nugroho, salah satu arkeolog, menjelaskan, dugaan tersebut berdasar pada struktur tumpukan bata dengan panjang hinggga 40 meter dan lebar 30 meter. Selain itu, adanya temuan benda-benda kuno zaman Dinasti Ming juga memperkuat dugaan para ahli.

Sementara itu, penemuan struktur bangunan yang diduga berasal dari zaman Majapahit juga ditemukan di Dusun Kedaton, Jombang, Jawa Timur.

Selain bata kuno, di lokasi penemuan juga ditemukan serpihan tengkorak manusia.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Wicaksono membocorkan penjelasan terkait penemuan pondasi bangunan batu bata di Dusun Pakis Kulon, Mojokerto. Pondasi tersebut diduga kuat merupakan bangunan rumah, karena struktur tumpukan batu bata yang saling terhubung.

"Kami interpretasikan, bangunan ini pondasinya dari bata, dinding kayu, atapnya menggunakan genteng. Karena, cukup banyak fragmen tembikar genting yang kami temukan di sini," kata Wicaksono kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Dilihat dari dimenasi struktur tumpukan bata dengan panjang hinggga 40 meter dan lebar 30 meter tersebut, Wicaksono meyakini lokasi itu dulunya merupakan bangunan elite. Selain itu, ada juga penemuan benda-benda kuno dari zaman Dinasti Ming.

"Ada temuan lepas berupa mangkuk (porselin keramik) dari abad Dinasti Ming yang berkaitan dengan rumah tinggal. Bisa dibilang (rumah ini) bukan dari masyarakat biasa, bisa saudagar atau bangsawan Majapahit. Dilihat dari luasan struktur dan penemuan lepas tadi," beber Wicaksono.

Saat ini temuan situs purbakala tersebut masih dalam kajian pihak BPCB Jatim di Trowulan.

Pihaknya akan segera melaporkan temuan situs itu untuk bisa dilakukan ekskavasi lebih dalam.

"Jika kita analogi perbandingan dengan temuan lain di Trowulan, bangunan yang disusun dengan nat tanah liat, biasanya kita temukan di permukiman. Seperti di Sumur Upas, atau museum. Jika menggunakan nat bata gosok, itu merupakan bangunan monumental, seperti candi, gapura dan petirtaan," papar Wicak, sapaan akrabnya.

Selain tumpukan bata kuno, di lokasi yang sama juga ditemukan serpihan tembikar genting dan porselen. Benda-benda kuno tersebut, diduga merupakan peninggalan era Majapahit.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan petugas BPCB Jawa Timur di Trowulan Mojokerto, benda-benda kuno tersebut terindikasi kuat sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15.

"Selain itu, kami temukan tembikar genting dan porselen. Porselen itu kami identifikasi berasal dari Dinasti Ming kurang lebih abad ke-15 masehi dan kerajaan Majapahit juga sama abad ke 15 masehi," kata Wicaksono, kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

BPCB Trowulan Jawa Timur menyatakan, temuan situs di Mojokerto tidak berhubungan dengan situs Pataan yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.

Pasalnya, situs Pataan diperkirakan peninggalan kerajaan Airlangga pada abad ke-11.

Sementara batu bata kuno tersebut diindikasikan sebagai situs purbakala peninggalan zaman Majapahit pada abad ke-15.

“Beda, jauh sekali itu. Kalau yang di Mojokerto itu terindikasi situs peninggalan zaman Majapahit sekitar abad ke-15, sementara kalau situs Pataan kan zaman Airlangga, jadi lebih dulu (tua) yang di Lamongan (situs Pataan),” ujar arkeolog dari BPCB Trowulan, Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Selain di Mojokerto, para ahli juga menemukan sirus bangunan kuno yang diidentifikasi sebagai peninggalan zaman Majapahit di Dusun Kedaton, Desa Bulorejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Bata kuno tersebut ditemukan oleh warga pada Maret 2019 lalu, saat menggali lahan bekas persawahan untuk mengais pasir.

Selain bata kuno, di lokasi penemuan juga ditemukan serpihan tengkorak manusia.

Wicaksono menjelaskan, situs tersebut memiliki ketebalan 5-6 centimeter dan lebar 21 centimeter. Sedangkan ukuran panjangnya, 31 centimeter.

Tumpukan batu bata kuno secara struktur membentuk sebagai bekas dinding dan ditemukan pada kedalaman 160 centimeter.

"Ketika kita di lapangan, kita menemukan struktur bata 11 lapis, orientasi barat timur. Kedalaman temuan, di kedalaman 160 centimeter," katanya kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií, Hamzah Arfah)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/26/13595771/5-fakta-bata-kuno-di-mojokerto-diduga-milik-bangsawan-majapahit-hingga-benda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke