Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rejang Renteng, Tarian Sakral Asal Bali yang Dibawakan Para Ibu Rumah Tangga

Kompas.com - 25/06/2019, 06:00 WIB
Rachmawati

Editor

Kebaya berwarna putih dipilih karena memiliki makna jika badan dari manusia merupakan sesuatu yang sakral dan perlu dijaga agar terhindar dari hal-hal yang tidak baik (penolak bala).

Selain itu, kebaya berwarna putih polos tanpa motif  melambangkan penari yang memiliki niat yang tulus dan ikhlas yang ditujukan kepada Tuhan.

Baca juga: Jokowi Mengaku Kesulitan Ucapkan Terima Kasih dalam Bahasa Bali

Mereka juga menggunakan riasan kepala berupa sanggul dengan bunga jepun yang mengandung arti penari rejang renteng sudah berkeluarga atau menikah.

Telinga penari juga mengenakan subeng, sebagai hiasan telinga yang bermakna bahwa para penari mendengarkan suara-suara yang suci serta terbebas dari kata-kata kotor yang dapat mengganggu pelaksanaan tari rejang renteng sebagai bentuk persembahan kepada Sang Pencipta.

"Apabila tarian tersebut ditarikan dalam sebuah pembukaan acara, hal itu dimaksudkan sebagai ruwatan dahulu untuk bumi kita, untuk desa kita. Sebagai bukti untuk nedungang Ratu Rejang Renteng yang asalnya dari Nusa Penida, Ida Betara Ratu Dalem Ped, " ungkap Made Diastini.

Ruwatan yang digelar bermakna pembersihan dan memohon kehadiran Ida Betara Ratu Gede Dalem Ped dalam acara tersebut untuk ikut menyaksikan tarian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com