Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Gunung Slamet Kerap Kecurian, Ini Tips Mengantisipasinya

Kompas.com - 21/06/2019, 13:56 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Terduga pelaku pencurian di jalur pendakian Gunung Slamet, Jawa Tengah telah ditangkap, namun pendaki tetap diminta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Pengelola Pos Pendakian Gunung Slamet via jalur Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Ardiansyah mengungkapkan kasus pencurian di jalur pendakian telah terjadi sejak akhir 2017 lalu.

"Kami selaku pengelola tetap kasih imbauan, tetap jaga barang masing- masing walaupun tersangka sudah diamankan untuk antisipasi ada sindikat pencuri lainyanya," kata Ardiansyah saat dihubungi, Jum'at (21/6/2019).

Ardiansyah meminta pendaki tidak meninggalkan barang-barang di tenda atau pos di jalur pendakian. Apabila akan ditinggal, pastikan barang-barang tersebut dalam kondisi aman.

Baca juga: Pelaku Pencurian Barang Pendaki Gunung Slamet Ditangkap Berkat Sinyal GPS

"Untuk para pendaki yang mau naik, barang barang yang mau ditinggal di tenda atau di pos harus waspada dan berhati-hati. Kalau perlu itu digembok tenda atau yang lainnya," ujar Ardiansyah.

Ardiansyah mengaku selama ini telah menerima banyak laporan kasus pencurian tersebut. Namun pihaknya hanya sebatas mendata berbagai macam barang yang hilang.

Menurut Ardiansyah, sebagian besar pendaki yang melaporkan kehilangan peralatan pendakiannya saat berada dalam perjalanan pendakian Gunung Slamet. Pada jalur tersebut terdapat tiga percabangan.

"Hilangnya saat di perjalanan, di atas ada persimpangan, rata rata barang barang pendaki yang merasa kehilangan itu setelah percabangan itu. Di atas ada tiga jalur percabangan," kata Ardiansyah.

Baca juga: Wisata Hutan Pinus dan Kisah Warga Lereng Gunung Slamet Keluar dari Jerat Kemiskinan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com