Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNGR Tolak Pemisahan Tenda Pendaki Laki-laki dan Perempuan di Rinjani

Kompas.com - 20/06/2019, 05:42 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MATARAM, KOMPAS.com — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) angkat bicara soal maraknya pemberitaan TNGR akan segera menerapkan pemisahan antara tempat tenda kamping laki-laki dan perempuan bagi pendaki Gunung Rinjani.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono dalam keterangan resmi menyatakan, pihaknya sangat mendukung adanya program wisata halal dari Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, berkaitan dengan adanya gagasan pemisahan antara tenda laki-laki dan perempuan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang kemungkinan akan menjadikan pro dan kontra di masyarakat, Sudiyono menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi prioritas pihak TNGR.

Baca juga: Jalur Dibuka, Pendaki Gunung Rinjani Didominasi Turis Asing

"Kami sampaikan bahwa program tersebut tidak akan kami laksanakan karena bukan menjadi prioritas TNGR," kata Sudiyono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (19/6/2019).

Menurut Sudiyono, saat ini pihaknya tengah fokus pada perbaikan manajemen pendakian, terlebih jalur pendakian Rinjani telah dibuka kembali pada 14 Juni 2019.

"Pada saat ini kami sedang fokus pada perbaikan manajemen pendakian, khususnya pada e-tikecting, pengelolaan sampah, dan perbaikan sarana prasarana jalur pendakian," kata Sudiyono.

Sudiyono meminta seluruh pihak untuk mengakhiri pembicaraan terkait hal tersebut  karena dikhawatirkan akan merugikan dunia pariwisata di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, semenjak jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka kembali pada 14 Juni lalu, TNGR mencatat hampir 300 pendaki melakukan pendakian ke Gunung Rinjani melalui empat jalur yang dibuka.

Empat jalur yang dibuka meliputi jalur Sembalun, Senaru, Aiq Berik, dan Timbanuh.

Baca juga: Pasca-gempa Lombok, Pelaku Wisata Pendakian Gunung Rinjani Mulai Berbenah

Dari jumlah pendaki tersebut, 80 persen merupakan turis asing. TNGR memperkirakan, hingga September pendaki Gunung Rinjani akan didominasi turis asing.

Pendaki Nusantara diprediksi akan mulai ramai saat libur semester, libur hari besar, maupun saat akhir pekan.

Selain itu, TNGR juga meminta para pendaki untuk mematuhi rambu-rambu dan tanda bahaya yang telah terpasang di sepanjang jalur pendakian Gunung Rinjani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com