Penanaman itu diikuti oleh belasan orang, dan masing-masing menanam satu bibit pohon bambu.
Bambu yang ditanam tersebut berada di area bagian atas hutan kota. Bambu ditanam di dekat lahan yang miring agar membantu mengikat tanah.
Bupati Trenggalek yang masih tergolong muda ini berjanji, akan selalu membawa air setiap olahraga di jalur tersebut, dan menyiram bambu yang ia beri nama bambu Ipin.
Baca juga: Kisah Kampung Anyaman Bambu yang Mampu Bertahan hingga Tujuh Turunan
"Ini namanya Bambu Mas Ipin. Di sini juga jalur joging saya. Saya janji untuk membawa air ke sini setiap kali joging. Saya sirami agar tetap hidup dan tumbuh besar," kata Nur Arifin, usai penanaman.
Bambu dipilih karena Trenggalek merupakan daerah yang cukup rawan terhadap bencana. Ketika musim hujan, longsor dan banjir sering terjadi.
Sementara, saat musim kemarau, banyak area kesulitan air bersih. "Itu artinya, kita gagal menyimpan air dan menjaga lapisan tanah dari longsor," ujar dia.
Penanaman bambu yang dilakukan oleh Bupati Trenggalek bersama sejumlah pegiat lingkungan tersebut, merupakan langkah awal untuk menanami hutan-hutan di Trenggalek dengan bambu.