Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Alasan Tersangka Serang Sopir Bus hingga Tes Kejiwaan

Kompas.com - 18/06/2019, 08:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Dari hasil penyelidikan, Bus Safari datang dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Setibanya di Kilometer 150, laju bus tak terkendali dan masuk median hingga menyeberang ke jalur berlawanan, atau dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. Saat itu bus langsung menabrak tiga kendaraan yang sedang melaju.

“Sebuah bus tiba-tiba menyeberang, harusnya ke arah Cirebon, ke jalur Cirebon arah Jakarta. Sopirnya meninggal dunia,” kata Rudy, saat konferensi pers di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019).

Selain sopir bus, kecelakaan tersebut menewaskan 11 orang. Mereka meliputi 6 penumpang Xpander, 3 penumpang Innova, dan 2 penumpang Bus Safari.

Sebanyak 45 orang mengalami luka-luka. Satu luka parah dan 2 luka ringan dari penumpang Innova, 10 luka berat, dan 32 luka ringan yang merupakan penumpang bus. Enam orang dikabarkan selamat.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan 12 Orang di Tol Cipali

4. Tersangka jalani tes urine dan jalani tes kejiwaan

Setelah melakukan tes urine terhadap A, polisi akan melakukan tes kejiwaan.

Dua hal itu disampaikan Rudy saat memberikan keterangan pers bersama sejumlah pekerja media di lantai 2 Rumah Sakit Plumbon Cirebon, Senin (17/6/2019).

“Jadi, kita mulai, saya harus melakukan pemeriksaan. Makanya agak lama barusan. Kami cek urine, hasil urine ternyata negatif,” kata Rudy.

Rudy mengatakan, pengakuan A yang mendengar bahwa sopir dan kernet akan membunuh dirinya melalui pembicaraaan telepon patut dipertanyakan dan didalami.

Baca juga: Polisi Akan Isolasi dan Tes Kejiwaan Penyerang Sopir Bus Safari

5. Profesi tersangka penyerang bus adalah sekuriti

Ilustrasi kecelakaan mobil.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil.

A, penumpang Bus Safari yang menyerang sopir dan menyebabkan kecelakaan beruntun di Km 150.900 Jalur B Tol Cipali, disebut berprofesi sebagai sekuriti.

"Pekerjaannya sekuriti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Senin (17/6/2019).

Seperti diketahui, kecelakaan maut yang terjadi Senin pukul 01.00 WIB itu menewaskan 12 orang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, A mencoba mengambil alih kemudi sopir secara paksa sehingga menyebabkan bus oleng ke kanan menyeberang dan terjadi kecelakaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com