Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta KM Nusa Kenari Karam di NTT, Dinakhodai ABK hingga 5 Penumpang Hilang

Kompas.com - 17/06/2019, 14:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Silalahi mengatakan, kapal itu mengangkut 52 orang, 48 di antaranya adalah penumpang. Sedangkan empat orang lainnya adalah nahkoda dan anak buah kapal.

"Jumlah penumpang selamat sebanyak 41 orang. Penumpang yang meninggal dua orang. Empat orang kru kapal selamat dan hanya mengalami luka ringan," ujar Silalahi.

Sedangkan lima orang penumpang yang hilang, masih dalam pencarian. Sementara itu, dua penumpang yang tewas yakni Maria Malaikosa (60), asal Mademang, Kecamatan Pureman.

Selanjutnya, penumpang yang kedua bernama Ati (30), warga Sibera, Desa Kiraman, Kecamatan Alor Selatan.

Sementara itu, menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang Emi Frizer, satu korban tewas ditemukan lagi. Total korban meninggal mencapai tiga orang.

Baca juga: 2 Penumpang KM Nusa Kenari yang Tewas Berhasil Diidentifikasi

4. Kapal tak dilengkapi peralatan keselamatan

Patar mengatakan, kapal itu tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti tabung pemadam api dan juga pelampung yang cukup.

"Jumlah pelampung yang disediakan hanya 10 pelampung saja. Ini tentu tidak cukup, karena penumpangnya lebih dari 50 orang," kata Kapolres Alor Patar Silalahi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/6/2019) malam.

Karena itu, lanjut dia, saat kejadian, banyak penumpang terpaksa berenang tanpa menggunakan pelampung sehingga dua orang akhirnya tewas dan lima orang lainnya hilang sampai saat ini.

Dalam pelayaran tersebut, lanjut Silalahi, kapal itu memuat sejumlah barang berupa beras Bulog ukuran 10 kilogram sebanyak 800 sak, semen Tonasa ukuran 40 kilogram sebanyak 100 sak.

Baca juga: Cuaca Buruk Diduga Jadi Penyebab Tenggelamnya KM Nusa Kenari di Perairan Alor

5. KM Nusa Kenari sempat mati mesin dan dihantam ombak

IlustrasiStockSnap/Pixabay Ilustrasi

Patar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap nakhoda, anak buah kapal (ABK) dan sejumlah saksi lainnya, saat kapal dalam perjalanan di perairan Kampung Lingal, masin pompa air kapal mengalami kerusakan.

"Selanjutnya ABK dan nakhoda kemudian memperbaiki mesin tersebut sehingga sempat menyala," ungkap Patar, kepada Kompas.com, Senin (17/6/2019).

Tidak lama kemudian, lanjut dia, mesin pompa air tersebut mati lagi dan menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Nakhoda lalu mengambil inisiatif untuk mengemudikan ke dekat daratan Tanjung Margeta, yang jaraknya sekitar 200 meter dari daratan.

Pada saat perahu menepi ke dekat daratan, bodi perahu bagian kanan dihantam gelombang, sehingga perahu miring dan mengakibatkan bagian dek atas perahu terlepas. Melihat itu, para penumpang yang berada di dalam perahu menyelamatkan diri dengan cara berenang.

Baca juga: Sebelum Tenggelam, KM Nusa Kenari Sempat Mati Mesin

Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com