Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 12:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com — Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, ikut mengantre untuk mengantar anaknya Camillia Laetitia Azzahra mendaftar ke SMA Negeri 3 Bandung, Jalan Belitung, Senin (17/6/2019).

Atalia mengaku datang ke sekolah sekitar pukul 08.00 WIB. Ia mendapat nomor antrean 197.

Hingga pukul 11.00 WIB, Atalia masih setia mendampingi anak bungsunya menunggu giliran mendaftar.

Baca juga: Demi PPDB di SMA 3 dan 5 Bandung, Ratusan Orangtua Rela Antre Sejak Pagi

"Enggak apa-apa (menunggu) demi anak mah. Luar biasa karena memang animo masyarakat terkait sekolah-sekolah negeri luar biasa tinggi. Jadi saya juga memantau SMA 2 dan lain-lain begitu ngantre. Dan hari ini alhamdulillah Zahra dapat nomor antrean 197 dari pagi sampai sekarang baru nomor 75-an. Jadi, lama," ucap Atalia.

Atalia mendaftarkan anaknya ke SMA 3 untuk pilihan pertama dan SMA 5 untuk pilihan kedua. Di SMA 3, ia mendaftarkan anaknya dengan mengambil jalur perpindahan orangtua yang punya kuota 17 kursi.  

Karena sudah memiliki surat keterangan pindah, Atalia menggunakan domisilinya di Gedung Pakuan yang berjarak sekitar 2 km dari sekolah tujuan.

"Karena semenjak Kang Emil dilantik, kami sudah memutuskan untuk pindah. Jadi, hampir 6 bulan lebih pindah ke Pakuan. Kami akan mencoba jalur mutasi," ujar Atalia.

Meski begitu, Atalia tetap mempersiapkan pilihan sekolah swasta jika anaknya tak diterima.

Baca juga: PPDB SMA Negeri di Jawa Barat Dimulai Hari Ini, Begini Alurnya

"Zahra itu sesungguhnya kalau dilihat dari hasil NEM-nya cukup baik jadi 385. Tapi, karena ini memang hanya sedikit sekali kuotanya, kami harus bersiap-siap. Tapi, kalau memang tak berjodoh, kami sudah menyiapkan untuk sekolah swasta," ungkap Atalia.

Dalam proses mendaftarkan anaknya, Atalia mengaku mendapat pesan khusus dari Ridwan Kamil.

"Kang Emil ini sangat saklek sekali kalau urusan aturan sehingga apa pun yang dilakukan masyakarat, berlaku juga untuk kami. Itulah mengapa kami kemudian menggunakan jalur yang normal-normal seperti yang lain, kami juga mengantre," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com