Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Rp 102.000 Bisa Mudik dari Balikpapan ke Yogyakarta, Begini Caranya

Kompas.com - 04/06/2019, 19:35 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Para tentara tetap saja mau membersihkan semua itu sampai lantai licin.

"Ada seruan bahwa ini kapal untuk rakyat. Sebagai rakyat, kita mesti ikut bertanggung jawab untuk merawatnya," katanya.

Baca juga: Arus Mudik 2019 Dinilai Lebih Lancar, Ini Fakta dan Penjelasannya

Warga yang tersentuh emosinya, biasanya ikut membantu bersih-bersih.

Kapal juga terasa lega, tidak berdesakan, perempuan dan anak memperoleh prioritas, dan mereka mendapat kabin tersendiri.

Dini dan para penumpang lain bisa jalan-jalan di geladak yang lapang. Berakrab ria dengan beberapa pemudik lain. Foto-foto dengan latar belakang laut, dinding kapal, atau beberapa persenjataan yang ada di kapal.

Penumpang juga bisa merasakan bagaimana makanan para tentara, memakai nampan, dengan sayur, lauk terbatas, sedangkan nasi boleh semaunya.

Yang tak terlupakan tentu pertemuan sesama pemudik yang senasib. Mereka saling akrab satu dengan lain, berbagi cerita tentang daerah asal mereka bekerja, juga berbagi nomor telepon.

"Ada yang dari lokasi kerja di pedalaman Kaltim," katanya.

Dini menceritakan, mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Perak setelah berlayar 3 hari 2 malam. Mereka mengawali dengan upacara penyambutan di Tanjung Perak pada pukul 12.00, sebelum turun ke dermaga.

"Pak Menhub Budi Karya juga ikut menyambut," katanya.

Total pengeluaran Rp 102.000

Bagi Dini, sampai di Surabaya, perjalanan belum selesai. Dini sebenarnya mudik ke Kota Wates, Kulon Progo.

Dari Tanjung Perak, ia melanjutkan perjalanan berikutnya dengan bus Damri ke Madiun. Trayek Surabaya-Madiun ini juga gratis.

Sesampai Madiun, Dini melanjutkan perjalanan ke Wates dengan bus jurusan Bandung. Ia merogoh kocek hanya Rp 50.000 sampai Wates.

Baca juga: Data Korlantas, Angka Kecelakaan Mudik 2019 Turun 60 Persen

Beberapa pemudik asal Kaltim yang ia kenal, juga dalam perjalanan sama. Dini berpisah dengan mereka di Yogyakarta, sementara ia harus melanjutkan ke Wates.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com