Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Desa Keyongan, Tempat Sunan Kalijaga Temukan Kayu untuk Tiang Masjid

Kompas.com - 01/06/2019, 05:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Empat tiang (saka guru) Masjid Agung Demak terbuat dari kayu jati dengan tinggi masing-masing 16 meter yang berfungsi sebagai penopang seluruh material masjid.

Menurut cerita rakyat, tiang utama dan atap sirap masjid tersebut adalah hasil karya para wali, yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.

Salah satu saka guru hasil karya Sunan Kalijaga tidak terbuat dari kayu utuh sebagaimana layaknya tiang utama, tetapi dari serpihan-serpihan kayu (tatal) yang disusun dan diikat.

Hingga kini, jejak-jejak Sunan Kalijaga di Desa Keyongan terjaga dengan baik secara turun temurun di kalangan warga setempat.

Dalam upaya menjunjung tinggi kearifan lokal, para warga pun menyimpan rapat Sunan Kalijaga sebagai bagian dari sejarah berdirinya Desa Keyongan.

"Turun temurun sejak dari leluhur hingga kini, kami begitu rapi menyimpan sejarah ini untuk melindungi kelestariannya. Tak banyak yang tahu karena selama ini kami hanya berdiam," kata Budi.

Tokoh masyarakat Desa Keyongan, Wakimin (85), menyampaikan, salah satu bukti bahwa Sunan Kalijaga pernah mencari kayu jati hingga syiar agama Islam di desanya adaah dengan keberadaan makam satu di antara santrinya yang dikebumikan di perbukitan setempat. Murid kepercayaan Sunan Kalijaga yang dulunya pernah berguru pada Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama Raden Suwito atau Sekh Abdul Rohman.

Setelah rampung mencari kayu jati, Sunan Kalijaga yang pulang kembali ke Kesultanan Demak selanjutnya memerintahkan Syekh Abdul Rohman untuk menjaga peninggalan-peninggalannya yang dikubur di perbukitan kendeng selatan itu atau yang lebih dikenal dengan nama Gunung Kuncup.

Baca juga: Keunikan Tajug Gede Cilodong Purwakarta, Jendela Tanpa Kaca hingga 9 Beduk dan 9 Muazin

 

Dalam kesempatan itu pula, Syekh Abdul Rohman sekaligus meneruskan syiar Agama Islam di Desa Keyongan hingga akhir hayatnya. 

"Pohon kayu jati sisa hasil perburuan Sunan Kalijaga dikubur di bukit desa keyongan yang dikenal dengan nama gunung kuncup. Peralatannya mencari kayu dan berdakwah juga dikubur di Gunung Kuncup, termasuk juga senjata-senjata kerajaan Demak Bintoro. Syekh Abdul Rohman dipercaya untuk menjaganya dan meneruskan berdakwah sampai akhir hidupnya," kata Sukimin.

Suwadi (58), juru kunci makam Syeh Abdul Rohman adalah generasi keempat yang dipercaya untuk menjaga makam murid Sunan Kalijaga tersebut. Menurut dia, Syekh Abdul Rohman adalah seorang santri terpilih, murid Sunan Kalijaga. Sebelumnya, Syekh Abdul Rohman adalah murid Sunan Kudus yang diperintahkan untuk berguru ke Sunan Kalijaga.

"Syekh Abdul Rahman melanjutkan berdakwah hingga dimakamkan di sini. Peninggalan-peninggalan Sunan Kalijaga dikubur rapi di Gunung Kuncup dan dijaga dengan baik oleh Syekh Abdul Rahman. Sampai saat ini ada juga orang yang berziarah ke makam, namun tak terlalu banyak karena kisah ini tak pernah terpublikasikan," kata Suwadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com