KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, menjelang Lebaran setiap tahunnya, ada yang sengaja mengirim orang dengan gangguan jiwa ke Surabaya, Jawa Timur.
Risma mengatakan, orang dengan gangguan jiwa ini datang ke Surabaya karena kiriman dari luar daerah.
"Kiriman orang gila itu tiap hari ada. Ya sebetulnya banyak yang nggak tahu, tapi saya tahu. Kan ada yang cerita dia dibuang oleh siapa, kita cek data kependudukannya. Seolah-olah kita tidak tahu, tapi sebenarnya kita cek?" ujar Risma tertawa kecil.
Peningkatan jumlah orang dengan gangguan jiwa ini, lanjut Risma meningkat jelang Lebaran dan pasca-Lebaran Idul Fitri.
"Biasanya setelah Lebaran meningkat, mendekati Lebaran juga banyak. Kadang sehari dua sampai tiga orang gila," ujar Risma.
Karena fenomena ini, Pemkot Surabaya terus melakukan penjagaan jelang dan pasca-Lebaran.
Risma meminta tiap malam ada operasi yustisi rutin keliling Surabaya.
Baca juga: Risma Tawarkan Pekerjaan dan Biayai Pendidikan Anak Petugas KPPS yang Meninggal
Karena operasi yustisi yang terus dilakukan Pemkot Surabaya, dan upaya pencegahan lainnya Risma mengaku saat ini jumlah orang dengan gangguan jiwa yang ada di Liponsos Pemkot Surabaya turun drastis.
"Dulu penghuni Liponsos 1.300 orang, sekarang tinggal 870an orang, turun 400an lebih," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pengakuan Wali Kota Risma Soal Kiriman Orang Gila ke Surabaya Tiap Tahun, Jumlah Naik Saat Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.