Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Jadi Kota Surabaya ke-726, Risma Resmikan 70 Taman

Kompas.com - 16/05/2019, 22:49 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan 70 taman baru yang tersebar lima wilayah di Kota Pahlawan.

70 taman itu berada di Surabaya pusat sebanyak empat taman, Surabaya utara 10 taman, Surabaya selatan 16 taman, Surabaya timur 26 taman dan Surabaya barat 14 taman.

Risma meresmikan 70 taman itu secara simbolis di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya, Kamis (16/05/2019). Peresmian itu juga menjadi kado istimewa di Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 yang akan dirayakan pada 31 Mei 2019 nanti.

Salah satu taman yang baru saja diresmikan itu adalah Taman Ex Incinerator yang merupakan bagian dari Taman Harmoni Keputih.

Baca juga: Wisma Persebaya Disegel Pemkot Surabaya, Ini Penjelasan Risma

Taman baru itu memiliki luas mencapai 2,8 hektare dengan luasan lahan yang sudah dibangun tahun 2019 mencapai 1,2 hektare.

Risma mengatakan, pembangunan Taman Ex Incinerator yang menjadi bagian dari Taman Harmoni itu dalam rangka pemerataan pembangunan di Kota Surabaya.

Selain itu, bertujuan untuk menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya merupakan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, setelah 11 tahun ditutup.

"Momen ini kami gunakan untuk menandai, kami mencoba membangun (Kota Surabaya) secara merata," kata Risma, Kamis.

Sebelumnya, Taman Ex-Incinerator ini merupakan bekas tempat pengolahan sampah yang kemudian disulap menjadi sebuah konsep taman yang menarik.

Di taman itu juga terdapat sarana ruang publik kreatif, seperti teater terbuka berbentuk lingkaran dan ruang khusus pameran hasil karya warga Surabaya.

"Taman ini akan lebih bagus dari taman-taman yang ada di luar negeri sekali pun. Karena taman ini penuh bunga. Kalau di sana (negara lain) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga," klaim Risma.

Pembangunan Taman Ex-Incinerator menggunakan dana dari APBD Kota Surabaya, corporate social responsibility (CSR), serta bantuan dari United Cities Local Government (UCLG).

Menurut Risma, semua taman yang ada di Kota Surabaya memiliki konsep desain yang berbeda-beda supaya masyarakat ridak bosan mengunjungi ratusan taman yang sudah disediakan Pemkot Surabaya.

Baca juga: Risma Tawarkan Pekerjaan dan Biayai Pendidikan Anak Petugas KPPS yang Meninggal

Risma mengungkapkan, secara keseluruhan Pemkot Surabaya memiliki sebanyak 400 lebih taman yang tersebar di Kota Surabaya.

Tujuan dibangun banyak taman, selain untuk mempercantik desain kota, juga bertujuan untuk penghijaun kota.

Sekitar 30 persen Kota Surabaya yang dipenuhi taman, kata Risma, sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu udara. Sehingga, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius.

"Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20-22 derajat celcius. Dulu Surabaya rata-rata 34 sampai 36 derajat celcius. Sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya, bahkan kalau pagi Kota Surabaya berkabut," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com