Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Arifki, SiswaTunagrahita, Tak Patah Semangat Raih Cita-cita Jadi Polisi

Kompas.com - 31/05/2019, 12:38 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

“Dia juga berpuasa. Puasanya tamat,” ucapnya.

Cost sharing

Fifi mengatakan, saat ini sekolahnya memiliki 50 siswa. Terdiri dari 10 siswa dhuafa, 10 anak kurang mampu, dan sisanya siswa mandiri.

Sekolahnya menganut sistem cost sharing, sehingga bisa membantu siswa kaum dhuafa dan anak kurang mampu. Sebab mereka pun berhak dan layak mendapatkan pendidikan.

“Sekolah ini didirikan salah satunya karena sekolah autis di Bandung mahal. Di tempat lain biasanya Rp 1 juta, di kami Rp 500.000 per bulan. Untuk anak dhuafa ada yang bayar Rp 100.000, ada pula yang kami bantu keseluruhan seperti Arifki,” ucapnya.

Baca juga: Semangat Menari Tortor, Anak Tunagrahita Dapat Sepeda dari Djarot

Itu pula yang membuat jumlah siswanya berkembang dengan cepat dari 5 murid dari 2014 menjadi 50 murid di 2019.

Pada 2014, program sekolah awalnya based on theraphy dengan metode terapi classical di dalam kelas. Setelah itu dibuat program kemandirian. Tiga orang anak dibimbing 1 guru.

“Selain cost sharing, ada juga donasi dari beberapa pihak untuk sekolah kami,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com