Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tersangka TJ, Eksekutor Pembunuh 4 Tokoh Nasional, Pindah Kependudukan hingga Pernah Jadi Anggota TNI AL

Kompas.com - 29/05/2019, 18:41 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi


KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Polisi menangkap dan menetapkan 6 tersangka kepemilikan senjata api (senpi) ilegal yang diduga sebagai pelaku kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta.

Dari hasil pengembangan, senpi tersebut juga akan digunakan membunuh 4 tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.

Satu di antaranya adalah Tajudin alias TJ yang berperan sebagai eksekutor. Dia memegang senjata api laras pendek dan laras panjang yang diserahkan oleh HK alias Iwan untuk membunuh tokoh nasional.

Belakangan mencuat bahwa TJ merupakan pecatan marinir.

Baca juga: Eksekutor Rencana Pembunuhan Pejabat Negara Ditangkap di Halaman Indomaret

Ia kemudian ditangkap di Parkiran Indomaret, Jalan Raya Sirkuit Sentul, Babakan Madang, Desa Sentul, Bogor, Jawa Barat, dua hari pasca-kerusuhan unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019.

Kompas.com mencoba menelusuri kebenaran tersebut. Hasilnya, TJ merupakan warga Cibinong di Jalan H.M Ashari, RT 05/01, Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Namun, sejak lima tahun belakangan ini, TJ bersama keluarganya tak lagi tinggal di Cibinong. Ia diketahui telah menjual rumahnya.

"Iya kalau administrasi kependudukan masih di sini, KTP, KK masih RT 05/01 bukan tinggal di sini kan rumahnya juga sudah dijual. Sudah lebih dari 5 tahun dia pindah sama keluarganya," kata Ketua RT 05 Sulaeman saat ditemui Kompas.com, Rabu (29/5/2019).

Sulaeman mengaku sangat mengenal TJ sejak duduk di bangku sekolah hingga berprofesi sebagai anggota TNI Angkatan Laut (AL).

Saat ditanya mengenai keahlian TJ dalam membuat senpi rakitan laras panjang jenis Majer Cold 22, Sulaeman mengaku tak mengetahui lantaran sudah tidak lagi bertemu dan berkomunikasi seperti dulu.

"Sebetulnya saya sudah lama enggak ketemu dia jadi terakhir memang saya tahu pernah menjadi TNI Angkatan Laut. Nah semenjak dia pindah dari sini saya enggak tahu kegiatanya apa, dia kemana," ucapnya.

"Tiba-tiba saja hilang enggak bikin surat pindah. Padahal dia asli orang Cibinong, lahirnya disini, kecilnya disini kakeknya juga disini, teman saya sekolah juga," tambahnya.

Setelah itu, lanjut Sulaeman, pada 13 Mei 2019 dirinya dimintai surat pengantar oleh istri TJ untuk mengurus pindah domisili.

Tak sampai di situ, Sulaeman pun berusaha bertanya mengenai kepindahan tersebut. Namun istri TJ enggan menjawab secara detail, di mana tempat tinggal mereka yang baru.

"Istrinya datang ke sini minta surat pengantar, saya sempat tanya tinggal di mana, dia bilang di luar saja gitu enggak apa-apa jauh yang penting berusaha. Dia minta surat pengantar pindah tanggal 13 Mei baru kemarin," tuturnya.

Eman, sapaan akrabnya, yang juga sebagai teman dekat TJ tak pernah menyimpan kecurigaan terhadap keluarga TJ.

Hingga pada akhirnya kabar buruk itu terdengar di media massa bahwa warganya sekaligus teman dekatnya itu ditangkap Mabes Polri di kawasan Sentul.

"Kaget saat itu, saya dan warga pun saling bertanya. Padahal sebelum bulan April KTP-nya keluar kemudian istrinya dan ibunya datang kesini untuk nyoblos, dia mah enggak ikut nyoblos di Pemilu 2019," ungkapnya mengenang TJ.

Baca juga: Polri Sebut Eksekutor Dijanjikan Uang Tanggungan Keluarga jika Misi Berhasil

Seperti diketahui, TJ berperan sebagai eksekutor. Dia memegang senjata api laras pendek dan laras panjang. TJ menerima bayaran Rp 55 juta.

Setelah dilakukan pemeriksaan, TJ adalah salah satu yang positif menggunakan narkoba.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, tersangka berinisial TJ, warga Cibinong, Bogor, yang bertugas menjadi eksekutor terbukti menggunakan narkoba mengandung zat amphetamine dan methamphetamine pada saat ditangkap.

"TJ ini kita periksa urinenya positif amphetamine dan methamphetamine. Kadang-kadang memang orang yang ingin keberaniannya meningkat, mereka menggunakan itu," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Sejauh ini polisi masih mendalami siapa dalang di balik kerusuhan pada 22 Mei hingga upaya pembunuhan empat tokoh nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com