Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Sopir GrabCar Antar Jenazah, Sewa Ambulans Mahal, hingga Tak Pilih-pilih Order

Kompas.com - 10/05/2019, 16:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Yuni menceritakan, dirinya menjadi mitra Grab pada akhir Desember 2018.

Sejak itu dirinya sering bekerja pada malam hari dan mencoba menerima semua order, tanpa pilih-pilih. Begitu pula saat menerima order membawa jenazah.

"Aku terima karena waktunya maju ke subuh. Jadi enggak parno. Saya juga telepon yang mesan, keluarganya meninggal karena apa. Karena kalau kecelakaan, yang terbayang banyak darah ke mana-mana dan bau amisnya nempel di jok," katanya.

Baca Juga: Sepasang Kekasih Ditangkap Polisi karena Menghabisi Nyawa Bayi Hasil Hubungan Gelap

3. Gara-gara biaya sewa ambulans mahal

Yuni sempat bertanya kepada pemesan mengapa tidak memesan ambulans dari RSU dr Slamet.

"Saya sempat tanya kenapa enggak pakai ambulans. Jawabnya mahal dan uangnya tidak cukup. Saya tanya berapa biayanya, katanya Rp 900.000," kata Yuni. 

Yuni mengaku sebenarnya dirinya pun sempat meminta ongkos lebih dari yang ditetapkan di aplikasi sebesar Rp 230.000. Hal ini biasa terjadi untuk pengemudi yang beroperasi tengah malam.

"Biasanya dua kali lipat dari harga atau setengahnya. Makanya harganya jadi 400.000. Tapi pas sampai, saya dikasih Rp 430.000, saya tolak yang Rp 30.000. Saya terima sesuai kesepakatan," katanya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Alasan Ibu Muda Habisi Nyawa Bayinya di Makassar

4. Penjelasan RSU dr Slamet terkait biaya ambulans

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Humas RSU dr Slamet Garut Iwa Kartiwa membenarkan adanya pasien meninggal dunia yang pulang menggunakan jasa Grab. Hal ini terjadi karena kesalahan komunikasi dengan keluarga pasien.

Iwa yang ditemui di ruang kerjanya menyampaikan saat pasien meninggal, semua ambulans yang ada sedang keluar mengantar pasien lain.

Petugas di IGD pun telah mengantar keluarga pasien ke tempat ambulans dan memperlihatkan tarif ambulans ke Banjarwangi seharga Rp 400.000.

"Keluarga pasien tidak komunikasi lagi, padahal kalau meminta keringanan bisa. Ada petugas yang bisa memutuskannya," katanya.

Sementara itu, soal besaran tarif biaya ambulans hingga Rp 900.000 seperti yang disampaikan keluarga pasien, Iwa mengaku masih menelusuri siapa yang meminta biaya sebesar itu.

Baca Juga: Penyidik Polisi dan Artis VA Berbeda Sebut Ciri Fisik Pria Pemesan

5. Menjadi viral di media sosial, Bupati Garut angkat bicara

Bupati Garut Rudy Gunawan saat diwawancara wartawanKOMPAS.Com/ARI MAULANA KARANG Bupati Garut Rudy Gunawan saat diwawancara wartawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com