Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Bandung yang Saling Ejek di Medsos Babak Belur karena Duel

Kompas.com - 06/05/2019, 13:16 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai menyebut bahwa EA babak belur setelah terlibat duel satu lawan satu dengan temannya.

"Itu satu lawan satu bukan dianiaya, mereka duel," kata Rifai di Mapolrestabes Bandung, Senin (6/5/2019).

Menurut Rifai, awalnya, EA dan temannya saling mengejek di media sosial. Lalu mereka bertemu di salah satu sekolah di Bandung.

"Yang satu ajak temannya, yang satu lagi ajak temannya, katanya ketemu di SMA Yahya lalu pindah ke SMA Paulus, jadi mereka ini duel," katanya.

Baca juga: Gara-gara Saling Ejek di Medsos, Pelajar di Bandung Dikeroyok Teman-temannya

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

"Sementara ini masih lidik, kita periksa semua," kata Rifai.

Kasus ini berawal dari saling lempar ejek di media sosial yang berujung pada pertikaian antara dua pelajar tersebut. Menurut pengacara EA, Robby Kurnia, peristiwa dugaan pemukulan ini dialami kliennya pada Jumat (3/5/2019).

Beberapa waktu yang lalu korban dan pelaku ini saling lempar ejek di media sosial. Kamis, 2 Mei 2019, pelaku dan teman temannya meneror EA via telepon dan media sosial sepanjang hari. Bahkan pelaku dan teman-temannya ini berencana mendatangi rumah korban.

EA pun membuat trik menghindar dari teror mereka. Ia pun membuat seolah dirinya berada di luar kota seperti Jakarta. Namun upaya yang dilakukan korban ini gagal lantaran diketahui oleh pelaku dan teman-temannya.

Akhirnya korban memutuskan untuk pergi menemui pelaku dan teman-temannya. Ditemani kenalannya, EA menemui temannya di salah satu sekolah di Kota Bandung, sampai akhirnya terjadilah duel. Dalam duel yang tak seimbang itu, EA babak belur dihajar pelaku dan teman-temanya.

Baca juga: Pengakuan EM yang Jadi Tersangka karena Diduga Hina Rizieq Shihab di Facebook

Akibat pemukulan itu, kata Robby, kliennya tersebut menderita luka-luka, lebam dan pendarahan dalam di mata dan sesak nafas.

“Kita tegas minta pelaku untuk ditangkap. Kita akan melakukan upaya hukum yang dianggap perlu, baik pidana maupun perdata. Stop bullying,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com