Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 10 Tahun, Para Siswa Ini Belajar di Kolong Rumah Warga

Kompas.com - 03/05/2019, 07:48 WIB
Junaedi,
Rachmawati

Tim Redaksi

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Kondisi sekolah satu atap SD dan SMP di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, sangat mengenaskan.

Sekitar 40 siswa terpaksa menumpang belajar di kolong rumah warga secara bergantian karena tidak punya gedung sekolah selama 10 tahun.

Kasmawati, salah satu guru di Sekolah Salulebo, mengaku, kondisi sekolah seperti ini sangat menyulitkan proses belajar mengajar. Ruangan kelas terbatas sehingga para siswa terpaksa ditampung dalam satu ruangan yang sama.

“Ya beginilah situasinya, Pak. Anak-anak belajar di gabung di kolong rumah karena tak ada gedung sekolah yang memadai,” ujar Kasmawati.

Baca juga: Demi Mengajar, Tiap Hari 6 Guru Lewati Bukit, Sawah, Kebun dan 3 Kali Seberangi Sungai

Saat Kompas.com berkunjung pada Kamis (2/5/2019), rumah panggung yang digunakan belajar berukuran sekitar 8x10 meter. Kondisi rumah milik warga tersebut terlihat rapuh dan nyaris roboh.

Tak ada fasilitas yang memadai seperti sarana perpustaakan, ruangan guru dan ruang kepala sekolah. Para siswa juga tidak diwajibkan menggunakan seragam dan sepatu. Mereka bahkan ada yang menggunakan sandal.

Para guru di sekolah berusaha agar semangat para siswanya tetap terjaga, walaupun harus mereka belajar di kolong rumah warga dan tidak seperti sekolah pada umumnya.

Karena ruangan belajar terbatas, para siswa terpaksa belajar bergiliran. Pada jam pertama, guru mengajar siswa SD kelas satu dan kelas dua.

Setelah selesai, disusul kelas 3 dan kelas 4. Sementara kelas 5 dan kelas 6 digabung dengan siswa SMP. Mereka mendapatkan pelajaran yang sama meski tingkatan sekolah mereka berbeda.

Baca juga: Berjuang Lewati Sungai dan Lumpur, Pasangan Ini Akhirnya Bisa Menikah

Keterbatasan ruangan dan fasilitas lainnya membuat para guru tidak bisa maksimal mengajar. Saat ini, hanya ada 4 guru yang mengajar secara bergantian termasuk kepala sekolah.

Kasmawati mengaku, sudah berulang kali mengajukan permintaan gedung permanen tapi sayangnya masih belum disetujui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com