Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Lubang Besar di Sukabumi, Warga Terancam Terisolasi hingga Lubang Semakin Meluas

Kompas.com - 30/04/2019, 17:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli menjelaskan, lubang besar yang muncul di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (28/4/2019), diduga adalah erosi buluh atau "piping erosion".

Imam A Sadisun, ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, pada umumnya "piping erosion" diawali oleh adanya mata air pada lereng.

Lantaran sebagian material tanah pada lereng tersebut ada yang sifatnya relatif lepas, erosi buluh kemudian terbentuk.

Seperti diketahui, warga di Kecamatan Kaduampit gempar dengan munculnya lubang sedalam 12 meter tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Penjelasan ahli terkait lubang sedalam 12 meter di Sukabumi

Sejumlah warga melihat tanah amblas berbentuk lubang di atas terowongan air di Desa Sukamaju, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (29/4/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Sejumlah warga melihat tanah amblas berbentuk lubang di atas terowongan air di Desa Sukamaju, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (29/4/2019).

Menurut Imam, erosi buluh awalnya berbentuk seperti lubang pipa. Setelah itu, akan membesar dan membentuk semacam gua.

"Pada awalnya terbentuk saluran seperti lubang pipa. Saluran tersebut lama-lama bisa membesar dan membentuk semacam gua," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu.

Imam melanjutkan, proses erosi buluh tersebut dapat terjadi pada lapisan-lapisan endapan material erupsi gunung berapi.

"Proses ini bisa terjadi pada lapisan-lapisan endapan produk letusan gunung api atau endapan vulkanik. Sebagian di antaranya cukup sensitif terbentuk erosi piping oleh aliran air tanah," kata Imam.

Menurutnya, warga harus mewaspadai jalur lubang pipa atau gua di bawah permukaan, karena bisa jadi terjadi runtuhan lain di sepanjang jalur lubang tersebut.

"Pasti berbahaya seperti halnya longsoran. Kalau ada infrastruktur di atasnya atau kena pondasi bangunan bisa hilang," ujarnya.

Baca Juga: Tanah Ambles Berbentuk Lubang Bulat di Sukabumi Hebohkan Warga

2. Warga gelar ronda di sekitar lokasi lubang besar

Sejumlah warga berjalan di pinggiran tanah amblas berbentuk lubang di Desa Sukamaju, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/4/2019)KOMPAS.com/BUDIYANTO Sejumlah warga berjalan di pinggiran tanah amblas berbentuk lubang di Desa Sukamaju, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/4/2019)

Kemunculan lubang berukuran besar di area persawahan di Kampung Legoknyenang, RT 5/2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, menggegerkan warga setempat.

Polisi juga telah memasang garis polisi di sekitar lubang agar mencegah warga untuk mendekat ke lokasi.

Petugas tanggap darurat BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng, mengimbau warga agar selalu siaga dan waspada. Warga disarankan mengatur jadwal piket siang hari dan ronda malam hari.

"Agar 1 x 24 jam selalu terpantau dan mudah untuk dikendalikan oleh RT RW Kadus, Kades, Babinsa, dan Babinmas," kata Daeng melalui sambungan telepon, Minggu (28/4/2019).

Sebelumnya, lubang besar serupa pernah terjadi pada September 2018 di sekitar lokasi yang sama.

Baca Juga: Geger Kemunculan Lubang Besar di Area Persawahan Sukabumi, Ini Penjelasannya

3. Lubang besar di Sukabumi semakin meluas

Tim Badan Geologi dibantu warga mengambil sampel tanah di lokasi tanah bergerak Kampung Gunubgbatu, Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Tim Badan Geologi dibantu warga mengambil sampel tanah di lokasi tanah bergerak Kampung Gunubgbatu, Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019).

Lubang berukuran besar yang muncul di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ( Jabar), pada Minggu, (28/4/2019), semakin meluas. Dinding tanah terus menerus terjadi longsor dan warga merasakan ada getaran.

"Awalnya diameternya hanya 16 meter, sekarang sudah sekitar 30 meter karena terus terjadi longsor pada dinding lubang itu," kata Ketua RW 02 Deni Rahayu Hamzah di Sukabumi, Minggu (28/4/2019).

Bahkan, getaran pun masih terasa sehingga warga khawatir lubang itu meluas hingga ke permukiman warga.

Lubang tersebut dikhawatirkan akan membuat terputusnya jalan penghubung yang jaraknya dari lubang itu sekitar 10 meter.

Baca Juga: Dua Sepeda Motor Misterius Tanpa Pelat Ditemukan di Sawah, Warga Geger

4. Listrik mati di sekitar lubang besar 

Ilustrasi listrikSHUTTERSTOCK Ilustrasi listrik
Selain munculnya lubang, warga di sekitar turut terkena dampaknya. Salah satunya membuat aliran listrik menjadi padam.

Setidaknya sekitar 80 kepala keluarga saat ini tidak bisa dialiri listrik dikarenakan tiangnya ikut amblas yang mengakibatkan beberapa kabel terputus.

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat cuaca hujan.

"Tidak menutup kemungkinan luasnya akan membesar apalagi curah hujan cukup tinggi. Kami mengimbau kepada warga untuk selalu waspada apabila mendengar suara gemuruh dari lokasi untuk pergi menjauh," katanya.

Baca Juga: Tanah Ambles Berbentuk Lubang Bulat di Sukabumi Hebohkan Warga

5. Warga di sekitar lokasi lubang besar terancam terisolasi

Sejumlah warga melihat tanah ambles berbentuk bulat di Kadudampit, Sukabumi, Jawa barat, Jumat (7/9/2018). KOMPAS.com/BUDIYANTO Sejumlah warga melihat tanah ambles berbentuk bulat di Kadudampit, Sukabumi, Jawa barat, Jumat (7/9/2018).

Pada hari Minggu (28/4/2019), tanah di atas terowongan air di Kampung Legoknyenang, RT 005 RW 002 Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, kembali ambles sekitar pukul 04.00 WIB.

Akibatnya, jalan gang selebar 1,2 meter yang berada sekitar dua meter dari tanah ambles semakin terancam tergerus hingga nyaris putus. Terlebih lagi, posisinya berada tepat di atas mulut terowongan air.

Selain itu, bila jalan gang putus dapat mengakibatkan ratusan warga terisolir.

"Kami mengharapkan pemerintah secepatnya dapat menangani masalah ini. Karena jalan gang ini sangat vital bagi masyarakat di antaranya sebagai sarana transportasi mengangkut hasil tani ke pasar dan anak sekolah," kata Deni.

"Pada penanganan saat kejadian pertama, rencananya akan dibuatkan sodetan dan menjadikan terowongan air ini jadi sungai terbuka, namun belum terealisasi. Padahal, pemilik lahan sudah mengizinkan," sambung dia.

Baca Juga: Kampung di Sukabumi Ini Terancam Terisolasi akibat Munculnya Lubang Besar

Sumber: KOMPAS.com (Budiyanto, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com