Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Usul Ibu Kota Dipindah ke Eks Keresidenan Purwakarta

Kompas.com - 30/04/2019, 12:51 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Tokoh masyarakat yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan agar ibu kota dan pusat pemerintah dipindahkan ke wilayah eks keresidenan Purwakarta.

Dedi menilai, eks keresidenan Purwakarta yang mencakup Subang dan Karawang sangat strategis untuk dijadikan alternatif pusat pemerintahan.

"Di Jawa, dan terutama Jawa Barat, sesungguhnya sebagian wilayah Purwakarta, sebagian Karawang dan sebagian wilayah Subang, merupakan daerah strategis dan bisa menjadi alternatif pusat pemerintahan," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (30/4/2019).

Dia menjelaskan alasan Purwakarta dan sekitarnya cocok menjadi pusat pemerintahan dan bahkan ibu kota negara. Pertama adalah ketersediaan air. Menurut Dedi, ketiga wilayah itu memiliki tanah yang subur dan air melimpah.

Baca juga: Maja di Lebak Masuk Calon Ibu Kota Negara, Ini Penjelasan Wagub Banten

Alasan kedua adalah mudahnya akses ke bandar udara. Dari Purwakarta ke Bandara Soekarno-Hatta cukup dekat. Bahkan, ke Bandara Kertajati juga tidak jauh.

"Selain itu, alasan ketiga, di tiga wilayah itu tidak pernah terjadi bencana banjir. Daerah selatan Karawang teruntegrasi dengan Subang merupakan daerah yang tidak pernah banjir," kata Dedi yang juga ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat untuk Jokowi-Ma'ruf Amin itu.

Alasan ketiga adalah faktor akses transportasi. Menurut Dedi, ketiga wilayah itu sudah terkoneksi dengan jalur tol dan juga kereta api.

"Jadi Purwakarta, Subang dan Karawang sangat cocok menjadi pusat pusat pemerintahan. Bisa juga jadi ibu kota negara. Atau ibu kota tetap di Jakarta, sedangkan pusat pemerintahan di Purwakarta dan sekitarna," kata Dedi.

Baca juga: Ini Kriteria Daerah yang Akan Jadi Ibu Kota Baru

Menurut Dedi, pada zaman Belanda, ketiga wilayah itu pernah menjadi pusat keresidenan. Artinya, wilayah-wilayah itu sudah memiliki pengalaman menjadi pusat pemerintahan.

"Dan alasan terakhir adalah jika dipindah ke Purwakarta, biaya pemindahan relatif tidak mahal. Tinggal bangun saja pusat pemerintahan di Purwakarta dan sekitarnya," tandas Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com