Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Akhirnya ia terlibat keributan dengan gurunya dan tidak sengaja menendang tubuh sang kepala sekolah yang bernama Gunawati Suwito.
“Saat terjatuh, tangan kepala sekolah perempuan itu menahan tubuh hingga patah,” kata Fikser, Rabu (24/4/2019) malam.
Menurut Fikser, saat ini siswa yang bersangkutan telah ditangani oleh pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Adapun permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga siswa menyatakan permohonan maaf kepada kepala sekolah yang dalam hal ini menjadi korban ketidaksengajaan sang anak.
Sementara itu, melalui akun Instagram-nya, Dispendik Surabaya menyatakan bahwa video yang beredar luas itu tidak ada hubungannya dengan insiden patah tangan yang dialami oleh kepala sekolah. Dua hal itu merupakan peristiwa yang berbeda.
“Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah,” demikian keterangan dalam klarifikasi Dispendik Surabaya.
Di akhir keterangan, Dispendik Surabaya mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tersebar.
"Jadi mulai sekarang kita harus selektif membaca berita ya rek... Kita cek dulu kebenarannya... Enggak asal share and komen," imbau akun Dispendik Surabaya.
Selengkapnya, baca:
Siswa SD Tendang Gurunya hingga Tangan Korban Patah, Pemkot Surabaya Turun Tangan