Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Siswa Tendang Guru hingga Patah Tulang di Surabaya

Kompas.com - 25/04/2019, 10:33 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com – Seorang siswa SD Balongsari I, Surabaya, dikabarkan menendang tangan gurunya hingga patah. Informasi itu tersebar melalui sebuah video yang menyebar di media sosial.

Setelah diklarifikasi, Pemerintah Kota Surabaya menyebut pelanggaran siswa dan tangan guru yang patah merupakan 2 kejadian terpisah yang tidak memiliki keterkaitan.

Narasi yang beredar

Video sepanjang 60 detik menampilkan siswa SD yang terlihat mengenakan seragam pramuka tengah berbicara dengan guru di sekolahnya.

Dari percakapan yang terekam, terdengar bahwa siswa telah melakukan kesalahan dan guru ingin memanggil orangtuanya.

Akan tetapi, siswa tersebut keberatan dan ingin menyelesaikannya sendiri.

Mengetahui jawaban sang murid, guru kemudian menyebut sudah tidak akan mengurus kasus siswa tersebut karena yang bersangkutan susah diurus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Viral video seorang siswa SD di Balongsari I, Surabaya yang sedang kesal ketika pihak sekolah akan memanggil orangtuanya. Siswa tersebut diduga menendang tangan kepala sekolahnya sampai patah. Saat itu, sejumlah guru bertanya kepada siswa tersebut. Dalam percakapan tersebut, siswa itu menolak keinginan sekolah yang hendak memanggil orang tuanya. "Tak atasi dewe. Ojok diceluk, pak (biar saya atasi/tanggung jawab sendiri, jangan dipanggil)," ujar siswa itu. Kemudian guru tersebut membalas ucapan siswa tersebut dengan kata terserah seperti sudah merasa tidak sanggup lagi mengurus siswa itu. "Wis sak karepmu, sak karepmu (sudah terserah kamu, terserah kamu)," ujar salah seorang guru. "Kalau orang tuamu nanti bertanya kenapa nggak direken (diurus), ya karena kamu direken (diurus) nggak bisa," kata guru itu. ? "Isuk-isuk wis di...bapakku aku pak, digepuki (pagi-pagi saya sudah di...bapak saya, dipukuli)," balas siswa tersebut. Kejadian itu dibenarkan oleh seorang pedagang yang biasa berada di depan sekolah. Menurut dia, peristiwa penendangan itu terjadi pada 18 April lalu. Pedagang tersebut mengatakan bahwa siswa itu memang terkenal nakal di sekolahnya. ? "Pas waktu itu ada Hari Kartini, anak-anak kan disuruh pakai pakaian ala Kartini-Kartono tapi anak itu malah pakai pakaian lain, terus ditegur," ujar pedagang tersebut, melansir Detikcom. ? "Iya, tangan kepala sekolahnya patah usai ditendang. Memang anak itu nakal kok," lanjutnya. Sementara, satpam sekolah tersebut enggan memberikan komentar. Video selengkapnya cek di www.indozone.id ? Follow, like, komentar dan tag temanmu untuk ikut bersama kita guys!

A post shared by INDOZONE - #KAMUHARUSTAU (@indozone.id) on Apr 23, 2019 at 11:03pm PDT

Salah satu yang menyebarkan video ini adalah akun Instagram @Indozone.id.

Akun tersebut menuliskan judul “Viral Video Seorang Siswa SD Usai Tendang Tangan Kepseknya Sampai Patah”.

Dalam kolom keterangan, akun ini juga mengambil wawancara sebuah media online dengan pedagang di sekolah tersebut untuk melengkapi narasinya.

Si pedagang menyebut siswa yang ada dalam video memang terkenal sebagai anak yang nakal. Ia tidak mematuhi perintah gurunya untuk mengenakan pakaian khusus saat perayaan Hari Kartini.

Sumber yang sama menyebutkan, siswa ini ditegur oleh gurunya, namun sang guru justru mengalami patah di bagian tangan akibat ditendang oleh muridnya ini.

Sebelumnya, video ini juga diunggah di YouTube oleh sebuah akun pada Selasa (23/4/2019). Video ini berdurasi lebih panjang dari yang tersebar di Instagram, yakni 2 menit 44 detik.

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan keterangan yang diberikan Humas Pemkot Surabaya Mohammad Fikser,  kejadian ini diketahui terjadi di SD Negeri I Balongsari, Surabaya, pada peringatan Hari Kartini di sekolah tersebut, 18 April 2019.

Saat itu, ia tidak menuruti perintah sekolah untuk mengenakan pakaian khas Kartini-Kartono, namun justru mengenakan pakaian ala preman, lengkap dengan celana sobek-sobek dan tali rantai.

Akhirnya ia terlibat keributan dengan gurunya dan tidak sengaja menendang tubuh sang kepala sekolah yang bernama Gunawati Suwito.

“Saat terjatuh, tangan kepala sekolah perempuan itu menahan tubuh hingga patah,” kata Fikser, Rabu (24/4/2019) malam.

Menurut Fikser, saat ini siswa yang bersangkutan telah ditangani oleh pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

Adapun permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga siswa menyatakan permohonan maaf kepada kepala sekolah yang dalam hal ini menjadi korban ketidaksengajaan sang anak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Mimin klarifikasi nih reekkk....!!! terkait video viral siswa SD menyebabkan patah tangan seorang kepala sekolah, berita tersebut itu TIDAK BENAR loh rek!!! • Faktanya, video viral yang beredar dan kejadian patah tangan kepala sekolah adalah kejadian yang berbeda loh.... Gak tau kan kalian ?? Nih mimin jelasin yaaa... • Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah. • Naahh sedangkan insiden patah tangan kepala sekolah terjadi karena terjatuh saat perayaan Hari Kartini beberapa waktu lalu. • Pemerintah Kota Surabaya menyayangkan beredarnya video viral tersebut. • Jadi mulai sekarang kita harus selektif membaca berita ya rek... Kita cek dulu kebenarannya... Gak asal share and komen... Wokee bosquuuu???!!!

A post shared by Dinas Pendidikan Kota Surabaya (@dispendiksby) on Apr 24, 2019 at 7:54am PDT

Sementara itu, melalui akun Instagram-nya, Dispendik Surabaya menyatakan bahwa video yang beredar luas itu tidak ada hubungannya dengan insiden patah tangan yang dialami oleh kepala sekolah. Dua hal itu merupakan peristiwa yang berbeda.

Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah,” demikian keterangan dalam klarifikasi Dispendik Surabaya.

Di akhir keterangan, Dispendik Surabaya mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tersebar.

"Jadi mulai sekarang kita harus selektif membaca berita ya rek... Kita cek dulu kebenarannya... Enggak asal share and komen," imbau akun Dispendik Surabaya.

Selengkapnya, baca:
Siswa SD Tendang Gurunya hingga Tangan Korban Patah, Pemkot Surabaya Turun Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com