Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Tendang Gurunya hingga Tangan Korban Patah, Pemkot Surabaya Turun Tangan

Kompas.com - 24/04/2019, 23:07 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Seorang siswa sekolah dasar di Surabaya dikabarkan menendang tangan gurunya hingga patah. Pemkot Surabaya pun angkat bicara tentang kejadian tersebut.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Mohammad Fikser mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di SD Negeri I Balongsari, Surabaya, pada 18 April saat peringatan Hari Kartini di sekolah.

Secara umum dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat seorang siswa terlibat keributan dengan gurunya di sekolah. Dalam keributan itu, kakinya tidak sengaja menendang tubuh kepala sekolah, Gunawati Suwito, hingga terjatuh.

"Saat terjatuh, tangan perempuan kepala sekolah itu menahan tubuh hingga patah," katanya, Rabu (24/4/2019) malam.

Baca juga: Fakta Kasus Siswa SD dan SMP Perkosa Siswi SMA di Probolinggo, Nonton Video Porno di Ponsel Orangtua hingga Tak Ditahan Polisi

Keributan tersebut dipicu oleh siswa yang bersangkutan tidak mengenakan atribut Hari Kartini seperti yang diinstruksikan sekolah. Siswa dimaksud justru mengenakan atribut ala anak jalanan dengan celana sobek lengkap dengan atribut rantai.

Siswa tersebut juga mengajak salah satu adik kelasnya untuk mengenakan atribut yang sama. Namun, atribut adik kelasnya disita sekolah.

"Karena atribut adik kelas disita, siswa tersebut marah-marah dan diamankan oleh para guru. Saat kepala sekolah mendekat, terkena tendangan kaki siswanya," jelas Fikser.

Namun, masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga siswa termasuk siswanya sudah meminta maaf kepada kepala sekolah.

Baca juga: Ini Alasan Siswa SD dan SMP yang Perkosa Siswi SMA Tidak Ditahan

Menurut Fikser, siswa yang dimaksud kini sedang ditangani Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan secara intensif.

"Pemkot Surabaya melalui dinas pendidikan sudah menurunkan tim untuk melakukan pembinaan terhadap siswa tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com