Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Siswa Tendang Guru hingga Patah Tulang di Surabaya

Setelah diklarifikasi, Pemerintah Kota Surabaya menyebut pelanggaran siswa dan tangan guru yang patah merupakan 2 kejadian terpisah yang tidak memiliki keterkaitan.

Narasi yang beredar

Video sepanjang 60 detik menampilkan siswa SD yang terlihat mengenakan seragam pramuka tengah berbicara dengan guru di sekolahnya.

Dari percakapan yang terekam, terdengar bahwa siswa telah melakukan kesalahan dan guru ingin memanggil orangtuanya.

Akan tetapi, siswa tersebut keberatan dan ingin menyelesaikannya sendiri.

Mengetahui jawaban sang murid, guru kemudian menyebut sudah tidak akan mengurus kasus siswa tersebut karena yang bersangkutan susah diurus.

Akun tersebut menuliskan judul “Viral Video Seorang Siswa SD Usai Tendang Tangan Kepseknya Sampai Patah”.

Dalam kolom keterangan, akun ini juga mengambil wawancara sebuah media online dengan pedagang di sekolah tersebut untuk melengkapi narasinya.

Si pedagang menyebut siswa yang ada dalam video memang terkenal sebagai anak yang nakal. Ia tidak mematuhi perintah gurunya untuk mengenakan pakaian khusus saat perayaan Hari Kartini.

Sumber yang sama menyebutkan, siswa ini ditegur oleh gurunya, namun sang guru justru mengalami patah di bagian tangan akibat ditendang oleh muridnya ini.

Sebelumnya, video ini juga diunggah di YouTube oleh sebuah akun pada Selasa (23/4/2019). Video ini berdurasi lebih panjang dari yang tersebar di Instagram, yakni 2 menit 44 detik.

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan keterangan yang diberikan Humas Pemkot Surabaya Mohammad Fikser,  kejadian ini diketahui terjadi di SD Negeri I Balongsari, Surabaya, pada peringatan Hari Kartini di sekolah tersebut, 18 April 2019.

Saat itu, ia tidak menuruti perintah sekolah untuk mengenakan pakaian khas Kartini-Kartono, namun justru mengenakan pakaian ala preman, lengkap dengan celana sobek-sobek dan tali rantai.

Akhirnya ia terlibat keributan dengan gurunya dan tidak sengaja menendang tubuh sang kepala sekolah yang bernama Gunawati Suwito.

“Saat terjatuh, tangan kepala sekolah perempuan itu menahan tubuh hingga patah,” kata Fikser, Rabu (24/4/2019) malam.

Menurut Fikser, saat ini siswa yang bersangkutan telah ditangani oleh pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.

Adapun permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Keluarga siswa menyatakan permohonan maaf kepada kepala sekolah yang dalam hal ini menjadi korban ketidaksengajaan sang anak.

“Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah,” demikian keterangan dalam klarifikasi Dispendik Surabaya.

Di akhir keterangan, Dispendik Surabaya mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tersebar.

"Jadi mulai sekarang kita harus selektif membaca berita ya rek... Kita cek dulu kebenarannya... Enggak asal share and komen," imbau akun Dispendik Surabaya.

Selengkapnya, baca:
Siswa SD Tendang Gurunya hingga Tangan Korban Patah, Pemkot Surabaya Turun Tangan

https://regional.kompas.com/read/2019/04/25/10332161/klarifikasi-siswa-tendang-guru-hingga-patah-tulang-di-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke